TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Komite Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar, kembali risau. Pasalnya, FIFA sudah memperingatkan kembali akan diperpanjangnya sanksi untuk Indonesia jika hingga awal Mei 2016 nanti pemerintah tidak juga mencabut pembekuanya terhadap otoritas sepakbola nasional itu.

"Baru dua hari lalun saya diingatkan kembali oleh FIFA mengenai hal itu," kata Agum Gumelar, Jumat (8/4) malam.

Ia menegaskan, FIFA tidak akan main-main.

"Pekan pertama Mei akan ada Kongres FIFA di Meksiko City. Mereka akan ketuk palu mengenai sanksi untuk Indonesia jika tidak ada perkembangan yang baik dari Jakarta. Sanksi untuk Indonesia bisa dalam jangka waktu yang tidak terbatas," jelas Agum Gumelar.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda bahwa pemerintah akan segera menganulir keputusan pemberian sanksinya kepada PSSI.

Pemerintah melalui Kantor Menpora bahkan beberapa kali mengirim utusan atau tim ke Swiss untuk menemui pimpinan FIFA, namun keinginan mereka selalu ditolak.

Upaya melobi FIFA juga dilakukan melalui jalur istana. Presiden Joko Widodo dikabarkan menunjuk Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir sebagai "duta khusus" untuk menemui pimpinan FIFA. Eric Thohir diberi mandat untuk menemui Presiden FIFA Gianni Infantiano.

Agum Gumelar menyebutkan, upaya apa pun untuk menemui pimpinan FIFA tanpa melibatkan PSSI adalah muskil. tb