Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Radikalisme Era Pemberontakan, Detik-detik Qahhar Mudzakkar Ditembak Mati: Ciri Khas Celana Dalam 

Jauh sebelumnya, di era 1950-1960an yang bisa dibilang era pemberontakan, radikalisme menjadi isu penting karena menjadi alat pemaksaan bagi warga.

Editor: haerahr
zoom-in Radikalisme Era Pemberontakan, Detik-detik Qahhar Mudzakkar Ditembak Mati: Ciri Khas Celana Dalam 
historia/Repro Jenderal M. Jusuf: Panglima Para Prajurit
Brigjen TNI M Jusuf, Panglima Operasi Kilat (kiri) berunding dengan Kahar Muzakkar, pemimpin DI/TII (tengah memakai topi). Kahar gagal dibujuk untuk turun gunung dan meneruskan gerakannya sampai dia ditembak mati pada 3 Februari 1965. 

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Isu radikalisme di Indonesia kembali mengemuka setelah Menteri Agama Fachrul Rozi menyinggung wacana melarang pemakaian celana cingkrang dan cadar di lingkungan kerja instansi pemerintah.

Indonesia pernah diterjang berbagai masalah pelik yang  terkait radikalisme, misalnya soal bom.

Jauh sebelumnya, di era 1950-1960an yang bisa dibilang era pemberontakan, radikalisme menjadi isu penting karena menjadi alat pemaksaan bagi warga biasa.

Di era ini, istilah radikalisme belum dikenal namun cara-cara yang dikaitkan dengan radikalisme sudah dipraktikkan.

Radikalisme di era ini, seperti dipraktikkan Qahhar Mudzakkar atau Kahar Muzakkar saat memberontak era 1950-an di daerah Sulawesi Selatan.

BACA SELENGKAPNYA -->

Baca: MISTERI Surat Perintah Revisi Supersemar yang Dikeluarkan Soekarno, Namanya Surat Perintah 13 Maret

Baca: Ternyata Joko Widodo Bukan Nama Asli Jokowi: Kisah Unik Nama Presiden, dari Bung Karno hingga Jokowi

kahar6677666
Qahhar Mudzakkar (Kahar Muzakkar) dalam sampul buku Abdul Qahhar Mudzakkar Dari Patriot Hingga Pemberontak karya Anhar Gonggong. (REPRO BUKU Abdul Qahhar Mudzakkar Dari Patriot Hingga Pemberontak karya Anhar Gonggong)

BERITA REKOMENDASI
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas