Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
POV

Hasil Studi BCG dan Stellar Women: Perempuan Masih Hadapi Sejumlah Tantangan dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar perempuan untuk berbisnis adalah sulitnya mendapatkan mentor.

Penulis: Yussy Maulia
zoom-in Hasil Studi BCG dan Stellar Women: Perempuan Masih Hadapi Sejumlah Tantangan dalam Berbisnis
Managing Director dan Partner di BCG Lenita Tobing, salah satu penulis studi “From Dream to Reality: Empowering Indonesian Women Entrepreneurs for a Stronger Society” (2024). 

Pada kesempatan tersebut, Lenita didampingi oleh co-founder Stellar Women, Samira Shihab, yang juga menjadi co-author survei yang sama untuk menjelaskan potensi dan tantangan yang dihadapi oleh perempuan pelaku UMKM.

“Terlepas dari ekosistem bisnis yang menantang, sejumlah data, termasuk data dari studi kami, menunjukkan besarnya potensi UMKM Perempuan di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi dari para pemangku kepentingan, kita dapat bersama-sama menemukan solusi stratejik yang dapat mengurangi tantangan-tantangan yang dihadapi para pengusaha ini. Semangat inilah yang mendasari kolaborasi kami dengan BCG,” jelas Samira.

Sementara itu, Lenita menjelaskan bahwa survei ini diawali dengan sejumlah temuan latar belakang tentang perempuan pengusaha UMKM. Salah satunya latar belakang pendidikan, di mana BCG dan Stellar Women menemukan ragamnya latar belakang para perempuan pengusaha di Indonesia, dengan lulusan strata 1 (S1) atau lebih tinggi (70 persen) sebagai yang paling dominan.

Baca Juga: Hari Konsumen, Ini 8 Cara Tingkatkan Pelayanan Bisnis bagi Pelaku Ide Usaha

Survei ini juga meneliti sektor bisnis yang paling dominan di antara perempuan pelaku UMKM, yaitu food and beverages (48 persen) dan jasa (25 persen) unggul sebagai dua sektor yang paling banyak ditekuni pelaku UMKM perempuan, disusul oleh fesyen dan tekstil (22 persen), serta kerajinan tangan (12 persen).

Sebanyak 60 persen responden mengaku hanya memiliki satu jenis bisnis saja. Menariknya lagi, dalam hal permodalan, sebagian besar dari responden, atau tepatnya 85 persen, menggunakan tabungan pribadi sebagai modal awal bisnis.                     

Survei ini juga menemukan besarnya peranan UMKM milik perempuan dalam hal pemberdayaan tenaga kerja Perempuan. Sebanyak 55 persen dari pelaku usaha yang disurvei mempekerjakan lebih banyak karyawan perempuan. Porsi karyawan perempuan yang diserap UMKM ini mencapai 75 persen dari total karyawan.

BERITA REKOMENDASI

Sayangnya, angka kesuksesan bisnis UMKM perempuan masih terbilang kecil. Hanya 24 persen responden yang bisnisnya berjalan dengan sukses pada percobaan pertama.

Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Rasa Jenuh Saat Menjalankan Ide Usaha, Apa Saja?

Menurut Lenita, tingkat kesuksesan perempuan pelaku UMKM tak lepas dari tantangan dan diskriminasi yang masih dihadapi oleh perempuan di dunia UMKM.

Dalam survei tersebut ditemukan, setidaknya ada tiga tantangan utama yang dihadapi oleh perempuan pelaku UMKM, yaitu keterbatasan akses mentor (73 persen), minimnya akses permodalan atau produk finansial lainnya (71 persen), dan minimnya pengetahuan tentang dunia usaha (66 persen).

Tak hanya itu, perempuan juga mengalami tantangan yang datangnya justru dari lingkungan sekitar, seperti kesulitan menyeimbangkan urusan bisnis dan pekerjaan rumah tangga (54 persen) dan kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat (25 persen).


Pada survei tersebut, Lenita dan penulis lainnya juga memberikan solusi yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi UMKM yang dikelola perempuan, baik untuk peningkatan ekonomi nasional maupun menciptakan kesetaraan gender.

Baca Juga: Pelaku Bisnis Kerajinan Ungkap Strategi Memperkaya Variasi Produk Ide Usaha

Halaman
123
Sumber: Parapuan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas