Kisah Sarwo Edhi yang Basmi G30S, Kecewa sama Soeharto: Kalau Mau Bunuh Aku, Bunuh Saja, Apa Salahku
“Dia selama ini dikenal sebagai penumpas komunis. Lalu dia diceburkan ke negara berfaham komunis. Bagi Papi ini seperti meledek dirinya,” kata Ani
Editor: haerahr
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Sarwo Edhie Wibowo termasuk jenderal TNI yang punya peran besar saat peristiwa besar, G30S, atau Gerakan 30 September.
Sarwo Edhie adalah komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), pasukan elite yang berhasil menggagalkan pemberontakan dalam peristiwa G30S.
Waktu menjabat Komandan RPKAD, Sarwo Edhie masih berpangkat kolonel.
Sarwo Edhie bahkan ditugaskan lagi oleh Soeharto untuk menumpas sisa-sisa anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa G30S.
Memiliki peran besar dalam penumpasan pemberontakan G30S dan penumpasan setelahnya, Sarwo Edhie justru diangkat menjadi Duta Besar di Moskow, Uni Soviet, waktu itu.
Sarwo Edhie kaget, terpukul, dan merasa dibuang oleh Soeharto. Baca selengkapnya -->
Baca: Peristiwa G30S, Jenderal Ahmad Yani Ditembak dan Diseret, Sempat Terlibat Perdebatan Sengit
Baca: Cerita Putri Jenderal Achmad Yani Usai Trauma G30S, Gagal Nyalon Bupati Purworejo, Uang Habis