Denden Imadudin, Tokoh Penting Beking Judi Online Tinggal di Perumahan Elite Hilang Sebulan Lalu
Para tetangga di lingkungan trmpat tinggal Denden pun mengakui hanya mengetahui sebatas ia bekerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan khusus tim Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Denden Imadudin Saleh, salah satu pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang jadi tersangka pelindung atau beking situs judi online, sudah tidak berada di rumahnya di Cluster Botanica, Kelurahan Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak satu bulan lalu.
Hilangnya Denden bersama keluarganya terjadi setelah namanya disebut-sebut sebagai salah satu beking ‘Kantor Satelit’ judi online yang digerebek oleh polisi.
Hal itu diungkapkan salah satu petugas keamanan yang ditemui Tribunnews pada Selasa (26/11/2024).
Diketahui, ruko markas operasi para pelaku pelindung judi online dengan sebutan Kantor Satelit di kompleks Rose Garden 5, Grand Galaxy, Jaka Setia, Kota Bekasi, Jawa Barat, digerebek petugas Polda Metro Jaya pada 1 November 2024.
Dan jarak Kantor Satelit dengan Cluster Botanica tempat tinggal Denden Imadudin hanya sekitar 1 kilometer.
“Sebelumnya betul tinggal di sini, cuma sudah sebulan lalu pindah ke Bandung. Rumahnya kosong,” kata petugas keamanan.
Baca juga: Jejak Karier AKP Dadang Iskandar, Berakhir Pemecatan dan Terancam Hukuman Mati
Dari amatan Tribunnews, cluster tempat tinggal Denden terbilang elite dan eksklusif.
Tampak dari bagian depan, terlihat cluster ini menerapkan satu pintu keluar masuk yang dijaga dua sampai tiga orang petugas keamanan.
Setiap orang yang melintas masuk maupun keluar cluster, harus menempelkan kartu pengenal untuk membuka akses.
Cluster ini juga dipantau oleh CCTV selama 24 jam yang tersebar di berbagai titik.
Di area dalam cluster, terdapat sebuah pendopo yang berada di tengah taman bermain.
Suasana cluster ini juga tampak sepi pada siang hari. Hanya ada sejumlah penghuni dan asisten rumah tangga (ART) yang terlihat mondar-mandir.
Sementara, untuk aktivitas lainnya tidak begitu terlihat.