Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pesta olahraga bagi atlet penyandang disabilitas, Asian Para Games 2018 akan terselenggara di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018.
Dalam ajang empat tahunan ini, diikuti 43 negar di Asia dan mempertandingkan 18 cabang olahraga.
Namun, tahukan Anda? Ternyata cabor-cabor yang dipertandingkan tak berbeda dengan Asian Games lalu. Hanya saja ada beberapa cabor yang diubah cara bermainnya salah satunya Voli Duduk.
Cabor Voli duduk akan dipertandingkan di Tenis Indoor Senayan, Jakarta pada 7-11 Oktober.
Peraturan voli duduk masih memiliki banyak kesamaan dengan voli indoor biasa. Perbedaan yang paling jelas yakni cara memainkannya.
Pemain voli duduk memainkannya dengan cara duduk: Panggul pemain harus bersentuhan dengan lantai. Jika mengangkat, maka akan terjadi pelanggaran dan lawan mendapatkan poin.
Sementara itu, dari segi ukuran lapangan, voli duduk menggunakana panjang 10 meter dan lebar enam meter.
Tinggi jaring kategori pura 1,15 meter, sedangkan untuk kategori putri yakn 1,05 meter. Selain itu, lebar jaring yang digunkana adalah tujuh meter.
Sedangkan dari jumlah pemain dan skor tidak berbeda dengan cabor voli biasa.
Di ajang Asian Para Games 2018, pelatih voli duduk Indonesia, Andi Asrul Setiawan mengaku optimistis tim Indonesia khususnya tim putri bisa meraih medali, lantaran sejumlah persiapan baik di dalam dan luar negeri sudah dilakukan.
“Untuk tim putri karena sudah tahu lawan mainnya di China Kemarin, jadi kita memberanikan diri untuk menargetkan perunggu,” ujar Asrul kepada Tribunnews..