Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Psikolog atlet para tenis meja Indonesia, Callista Philana membeberkan kondisi Ana Widyasari setelah gagal meraih medali emas pada partai final tunggal putri TT11 (tunagrahita) yang terselenggara di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Raut wajah kecewa memang terlihat jelas saat Ana takluk atas atlet asal Hong Kong, Zhang Miao dengan skor 3-2. Bahkan, setelah laga pelatihnya, Galih Mowo mengatakan bahwa Ana tidak bisa diwawancarai.
“Sebenarnya, pencapainnya sudah sesuai target tapi Mba Ana maunya lebih, dapat emas. Mungkin itu yang buat Mba Ana kecewa sekali,” ujar Callista Phillana.
Callista menambahkan, dengan pengalaman pertandingan yang sudah didapatkan, kekecewaan Ana bisa lekas hilang dan kembali fokus untuk pertandingan selanjutnya di nomor ganda.
“Rasanya sih wajar habis tanding ada rasa kecewa, bangga, pokoknya campur aduk itu memang pasti ada, karena sudah sesuai target,” kata Callista.
“Mba Ana jam terbangnya memang sudah tinggi ya, menang kalah sudah biasa, jadi lebih terkendali dan prosessnya cepat tidak lama-lama,” sambungnya.
Setelah pertandingan di nomor tunggal usai. Ana Widyasari giliran fokus mempersiapkan diri untuk berlaga di nomor ganda.
Pertandingan nomor ganda baru akan dimulai pada Rabu (10/8/2018) di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta.