Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi turut berkomentar mengenai permasalahan didiskualifiaksinya Judoka penyandang disabilitas Indonesia, Miftahul Jannah karena mengenakan hijab ketika ingin bertanding.
Atas kasus tersebut, Menpora pun mengaku akan meminta kepada federasi judo internasional untuk bisa membuat aturan yang melonggarkan judoka muslimah agar bisa bertanding.
“Kedepan kita minta federasi judo internasioan agar lebih lentur. Bagaimana jilbab yang memungkinkan agar tidak menimbulkan bahaya dan cedera didesain ulang, karena cabor lain sudah ada seperti renang, taekwondo, wushu dana karate. Judo harus membuat trobosan. Undang desainer terbaik sehingga momen ini tidak terulang dikemudian hari,” kata Menpora.
“Kami ingin judo internasional mengubah poin atau pasal empat dimana harus ada kelonggaran bagi atlet muslimah untuk memakai kerudung yang tidak membuat cedera atau bahaya,” sambungnya.
Menpora juga menambahkan bahwa persitiwa mifatahul Janah ini adalah peristiwa dimana satu sisi kita harus betul-betul mengagumi, menghargai sekaligus mengapresiasi mengenai prinspinya yang tetap mempertahankan mengenakan hijab meskipun tahu regulasinya tidak membolehkan menggunakan penutup kepala, karena agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan kepada atletnya.
Di sisi lain regulasi federasi judo internasioal harus menerapkan regulasi tersebut. Ini lah sebuah pertandingan dimana soal prinsip dan regulasi harus sama-sama jalan.
Karenanya pemerintah sangat menghargai sekali keputusan Miftahul Jannah, tentu ini juga jadi masukan bagi federasi judo agar kedepannya ada hijab yang bisa dipakai para judoka khususnya judoka muslimah.
“Ya saya sudah mendengar National Paralympic Committee Indonesia (NPC) meminta maaf kepada masyarakat, dan sudah berkomunikasi kepada saya. Dan ini jadi evaluasi agar kedepan bisa detail dulu, apa kesepakatan di technical meeting atau regulasi yang ada sehingga tidak mengecewakan atlet dan para pihak yang ingin melihat perjuangan mereka,” pinta Menpora.