Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Basket Kursi Roda Putra Indonesia bertemu China dalam lanjutan babak penyisihan pool A yang dilangsungkan di Basket Hall GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018) sore.
Dalam pertandingan ini, Indonesia harus menelan pil pahit kedua kalinya setelah kalah dari China dengan skor 20-106. Indonesia sebelumnya lebih dulu kalah dari Iran 17-117 pada laga perdana di Asian Para Games 2018 yang dilangsungkan hari Minggu (7/10) kemarin.
Tertinggal 4 poin pada awal-awal quarter pertama, Indonesia lewat Donald Pura Santoso dan Danu Kuswantoro menyamakan angka menjadi 4-4.
Melihat tim garuda samakan kedudukan, China tak tinggal diam dengan melejit menambah poin demi poin dari pemain andalannya bernomor punggung 11, Zheng Yang dan Yinhai Ling (10). China menutup quarter pertama dengan skor 18-6.
Sama halnya di quarter pertama, memasuki jeda putaran kedua, negeri tirai bambu lagi-lagi unggul atas Indonesia dengan margin poin yang cukup jauh, 4-37. Di quarter ini, dengan postur menjulangnya, Zheng Yang masih menjadi sosok yang sengaja di plot dibawah ring guna bertindak sebagai finisher.
Melihat Indonesia mengunci pemain andalannya, China membaca strategi Indonesia itu dengan mengganti Zheng Yang yang bermain apik, oleh Jianchun Deng (5) di quarter ketiga.
Tak disangka, keunggulan pemain berkacamata dan tak terlalu tinggi ini adalah tembakan jarak jauhnya yang cukup akurat. Jianchun Deng membuat China semakin mendominasi quarter ketiga, 22-6 China unggul.
Pada quarter keempat, Donald Pura Santoso dan kawan-kawan hanya mampu mencetak 4 poin. Indonesia semakin tertinggal jauh ketika pemain nomor 10 China, Yinhai Ling tercatat sukses menembak tiga angka secara tiga kali berturut-turut.
Skor akhir Indonesia 20-106 China, tim merah putih telan kekalahan keduanya di cabor basket kursi roda.
China unggul 86 poin dari Indonesia. Sementara 20 poin yang dicetak tim garuda disumbangkan oleh Donald Pura Santoso (8 poin), Danu Kuswantoro (8 poin), I Ketut Gede Nesa Jatiana (2 poin), Kasep Ayatulloh (2 poin).
Kendati kalah, perjuangan gigih pantang menyerah dengan energi luar biasa yang dipertontonkan Paralympian Indonesia begitu dihargai oleh suporter Indonesia yang memenuhi Hall Basket GBK sore itu.