TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Fadly Immamudin merasa bangga saat berhasil meraih medali emas nomor 4.000 M Individual Persuit (IP) Putra C-4 dengan mencatat waktu 05 menit, 03 detik dalam lomba yang digelar di Velodrome Rawamangun Jakarta, Jumat (12/9/2018).
Dia sukses mengubur impian saingan terberat yang merupakan juara bertahan, Mohd Najib dari Malaysia yang harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 5 menit, 0,6 detik.
Medali perunggu direbut Gurlal Singh (India) dengan waktu 6 menit.
"Alhamdulillah, saya bisa menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia pada penampilan perdana di Asian Para Games 2018. Prestasi yang saya capai ini berkat dorongan dan doa dari keluarga, orang tua serta masyarakat Indonesia," kata M Fadly usai lomba seperti rilis yang diterima Tribunnews, Sabtu (13/10/2018).
Baca: M Fadli Immamuddin Cetak Sejarah Raih Emas Pertama Balap Sepeda
Sebagai bentuk rasa syukur, Fadly berniat mempergunakan bonus yang diterimanya untuk ditabung, biaya umrah keluarga dan menyumbang korban gempa bumi dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Ya, saya memang berniat memberangkatkan keluarga dan orang tua umrah dari bonus yang diberikan pemerintah. Dan, saya juga akan menyumbang untuk korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala," kata pembalap yang salah satu kakinya diamputasi akibat ditabrak rider Thailand di Sentul International Circuit, 3 tahun lalu itu.
Di Asian Para Games III/2018, ayah satu anak ini meraih 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Baca: Daftar Lima Instansi Pusat dengan Jumlah Pelamar CPNS Paling Sedikit
Total bonus yang diterimanya mencapai Rp 2,250 miliar.
Rinciannya, Rp 1,5 miliar untuk peraih medali emas, Rp 500 juta untuk medali perak dan Rp 250 juta medali perunggu.