News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

Menteri ESDM: Tak Mudah Capai Kuota BBM 36,5 juta KL

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Upaya pemeritah untuk mencapai target kuota volumen BBM bersubsidi seperti di tetapkan dalam APBN-P 2010, sebesar 36,5 juta kilo liter (KL) tidaklah mudah.

Demikian dikataan Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, kepada wartawan, di DPR, Jakarta, Kamis (9/12/2010).

Dikatakan Darwin untuk mencapai target capaian kuota tersebut dibutuhkan langkah-langkah dan pemerintah sendiri sudah melakukan penghematan.

"Pengaturan pengendalian, untuk mencapai 36,5 juta KL itu tidak mudah. Walaupun pemerintah belum memaparkan, tetapi kami sudah melakukan penghematan, nanti akan kami jelaskan," paparnya.

Lanjutnya, BPH Migas juga telah menangkap penyelundup tengah laut. Dan itu, menurutnya, bentuk peningkatan pengawasan yang dilakukan pemerintah bersama aparat terkait.

Tak hanya itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM juga terus membatasi dispenser daerah elit untuk menjual Pertamax, dan pasang spanduk himbauan, agar orang sadar yang tidak berhak beli premium agar membeli Pertamax.

Lebih lanjut mengenai permintaan tambahan kuota BBM bersubsidi untuk 2010 sebesar 1,84 juta KL, jelasnya, ini terkait dengan laporan BPH Migas. Dilaporkan bahwa realisasi sambil berjalan memang melebihi kuota APBN-P sebesar 36,5 juta KL.

"Proses APBN-P itu juga sudah tampak bahwa prognosisnya kalau dilakukan effect, sekitar 38 jutaan kilo liter," paparnya.

Ia menegaskan, kalau akhirnya jadi 36,5 juta KL tetap harus ditempuh, hal itu angka yang mepet dan tidak mungkin dilakukan, dan untuk mencapai target itu diperlukan langkah khusus.

Sementara itu, terkait respon anggota DPR yang beragam mengenai permintaan penambahan 1,84 juta KL, dirinya berterima kasih atas semua masukan yang diberikan.

Namun dirinya menyatakan bahwa hubungan DPR dengan ESDM akan lebih baik apabila sebelum memulai sidang secara objektif menelaah apa-apa yang telah disepakati bersama dalam agenda ini dan yang harus diingatkan.

"Saya kira, kami, insya Allah konsisten, (kalau) tidak konsisten mohon diingatkan," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini