Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah, dalam hal ini Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Senin (13/12/2010) mengungkapkan ada tambahan inflasi 0,29 persen terkait penerapan pembatasan BBM bersubsidi di luar Jabodetabek.
"Pengaturan BBM bersubsidi untuk Jawa dan Bali (di luar Jabodetabek), diperkirakan akan menambah inflasi 0,29 persen," ungkap Darwin.
Sedangkan sumbangan inflasi untuk pengaturan BBM bersubsidi di Jabodetabek sebesar 0,15 persen.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dampak sosial ekonomi inilah yang akan dirasakan saat pengaturan BBM bersubsidi tahun 2011 dan selanjutnya.
Berdasarkan survei biaya hidup 2007, Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga bensin di Jabodetabek mempunyai kontribusi terhadap inflasi rata-rata 3,6 persen.
Darwin menyatakan, cerminan kesiapan pengaturan BBM bersubsidi secara nasional akan disiapkan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, Januari-Maret 2011 adalah untuk Jawa Bali. Sebelumnya, di Desember 2010, Jabodetabek siap.
"Tahap II, April-Juni 2011, Sumatera Kota Besar Siap. Tahap III, Juli-September 2011, Sumatera Siap Tahap III, dan Kalimantan Kota Besar Siap Tahap III, dan untuk seluruh Sulawesi, Maluku, dan Papua akan dilaksanakan 2012," paparnya.
Pengaturan BBM Bersubsidi Jawa-Bali Sumbang Inflasi 0,29 Persen
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger