Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu solusi untuk memperbesar penetrasi perbankan adalah dengan melakukan branchless banking. Namun masih terdapat kendala akibat dari pelaksanaan ini akibat dari peraturan yang masih belum jelas untuk mengatur resiko kredit.
Zulkifli Zaini, Dirut Bank Mandiri, mengatakan bahwa solusi branchles banking masih menemui kendala akibat dari peraturan yang belum jelas."Peraturannya masih belum jelas akibat seperti bagaimana mengatur resiko yang prudent, penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)," ujarnya di jakarta (27/06/2012)
Padahal menurutnya dengan memakai strategi branchless banking akan meminimalkan biaya untuk membangun cabang." Dengan satu cabang membutuhkan Rp 1 miliar maka dengan branchless banking akan membutuhkan satu atau beberapa agant saja sebagai tempat agent branchless banking," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mempraktekan branchless banking dengan Warung Made yang berlokasi di Bali. Jadi dengan sistem ini, bank akan langsung melalui handphone dimana untuk transaksi, cek saldo dan pengisian pulsa tidak melalui ATM lagi melainkan melalui agent-agent yang tersebar di warung dan toko-toko.
Kerjasama ini dilakukan dengan PT Bank Sinar Harapan Bali, anak usaha Bank Mandiri. Kerjasama yang dimulai semenjak November 2011 sampai Maret 2012 sudah meraih sebanyak 2802 nasabah. (*)
BACA JUGA:
- Gudang Garam Bagi Dividen Rp 1,9 Triliun
- Sekar Bumi Genjot Ekspor Udang ke Amrik
- Ekspor Rokok Kretek PT GG Jadi 6,1 Miliar Bat..