Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - PT Paramount Bed Indonesia (PB) yang dibangun tahun 1996 di Bekasi Indonesia saat ini memproduksi dan menjual sedikitnya 13.000 tempat tidur medis setiap tahun, dua kali lipat lebih besar daripada di masa lampau karena perekonomian Indonesia yang baik saat ini. Olehkarena itu PB akan diperluas lagi di masa depan dan kemungkinan menjadi base dari produksi medical bed (tempat tidur medis) untuk Asia, bermarkas di Indonesia.
"Kita sangat senang kemajuan yang sangat baik usaha PB di Indonesia saat ini. Bahkan setiap tahun memproduksi sekitar 13.000 unit tempat tidur medis, karena keberhasilan tim penjualan kita di Indonesia bisa menembus pasar dalam negeri Indonesia dengan baik saat ini," papar Toshiyuki Hatta, Corporate Officer General Manager Paramount Bed Holdings, dalam wawancara khusus dengan Tribunnews.com, Jumat (25/01/2013) sore.
Menurut Hatta lagi, PB yang memiliki pasar sekitar 70 persen di Jepang di Indonesia juga diharapkan bisa semakin banyak lagi dipasarkan sehingga bisa lebih sukses lagi di masa depan, "Saat ini kita mendidik para karyawan Indonesia agar cara pemasaran dan sebagainya, mirip dengan sistem yang kita lakukan di Jepang ini, bisa lebih baik lagi, sehingga penjualan bisa lebih meningkat lagi."
Di Indonesia hanya ada satu tempat tidur medis saingan PB saat ini dan PB berusaha memasarkan dengan lebih aktif lagi ke berbagai tempat atau kota di Indonesia terutama yang terkait kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan sebagainya.
PB sendiri tidak membuat bed yang biasa. Mesklipun demikian bed yang dibuat PB pantas juga dipakai untuk kalangan rumah tangga biasa seperti yang dibuatnya di Jepang saat ini.
"Produksi kami semua dilengkapi dengan teknologi canggih sehingga bukan bed saja tetapi keseluruhan satu sistem sehingga mudah dan nyaman, ramah lingkungan dipakai di rumah sakit atau tempat medis lainnya."
Diakui Hatta, know how yang dimiliki PB semua berasal dari para konsumennya. Dengan melihat langsung di lapangan, PB menerima semua masukan dari konsumen sekaligus melakukan humas dan promosi kepada konsumen.
"Pada hakikatnya kami melakukan penjualan langsung kepada pemakai, jadi toko penjualan hanya untuk semakin memudahkan, semakin mendekatkan pengiriman ke konsumen. Setelah terjual kami akan menindaklanjuti dan mendengarkan komentar konsumen lebih lanjut sebagai pelayanan dari kami," ungkapnya lebih lanjut. Dengan demikian PB dapat semakin menyempurnakan kualitasnyta di mana pun juga.
Saat ini pabrik PB di luar Jepang bukan hanya di Indonesia, tetapi ada pula di China dan di Perancis. Tetapi Hatta mengakui yang paling diandalkan dan akan dibesarkan PB di masa depan adalah pabrik dan usahanya di Indonesia karena populasi di Indonesia yang sangat besar, potensi pasar yang luar biasa, tekannya lagi.
BISNIS POPULER