Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan, pihaknya menghentikan sementara impor karkas dan daging domba, dikarenakan adanya persaingan harga yang tidak sehat.
Amran melihat hal tersebut sebagai upaya penting menjaga keberlanjutan usaha peternakan rakyat di tengah maraknya daging impor murah.
"Kami stop sementara pengeluaran rekomendasi impornya agar harga daging domba impor tidak menekan peternak. Ini upaya kami melindungi peternak agar usahanya terus berjalan," ujar Amran di Jakarta, dikutip Senin (2/12/2024).
Di 18 November 2024, pihaknya menggelar audiensi dengan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI).
Tiga hari kemudian, Rembuk Nasional di Boyolali menjadi ajang untuk menyerap aspirasi peternak.
Kemudian, inspeksi mendadak juga dilakukan pada 24 November ke 13 gudang importir untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
Dalam pertemuan dengan importir daging pada 26 November, Kementan mewajibkan importir menandatangani surat pernyataan bermaterai.
Pernyataan itu memuat tiga poin utama.
- Kewajiban melaporkan realisasi impor dan stok secara berkala
- Larangan mendistribusikan daging impor ke pelaku UMKM seperti restoran dan pedagang kecil, serta
- Komitmen untuk merealisasikan impor sesuai rekomendasi tanpa mengganggu pasar lokal.
"Kami tidak berkompromi soal keberlanjutan usaha peternakan rakyat. Kebijakan ini kami rancang untuk melindungi peternak lokal yang menjadi tulang punggung industri peternakan," tutur Amran.
Baca juga: Harga Daging Sapi Masih Mahal Tembus Rp137.800, Berikut Rincian Bahan Pangan Lainnya Per 18 Januari
Kementan juga mempercepat harmonisasi regulasi ekspor domba dan kambing ke Malaysia dan Brunei.
Langkah ini bertujuan membuka kembali akses pasar internasional sekaligus menyerap surplus produksi dalam negeri.