News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips Bisnis Jepang

Di Negeri Sakura, Pembungkus Merupakan Pencitraan Produk

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Richard Susilo *)

TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana kalau kita belanja di pasar melihat bungkus barang dilakukan dengan bagus, indah? Tentu menarik bukan? Itulah negeri Sakura alias Jepang yang selalu melakukan kerapihan dan kecantikan bungkus.

Saat ke toserba Lotte, terbesar di Seoul Korea, saya membeli wine Korea termahal buat ole-ole sahabat di Jepang. Di kasir saya diberikan begitu saja tanpa pembungkus apa pun. Polos botol wine yang dijual itu saja. Ketika saya minta kantong plastik atau kantong kertas, dijawab harus beli. Minta kertas koran bekas atau kertas tak terpakai, dijawab tidak ada. Dengan kesal saya masukkan ke tas dipisahkan kaos pengganti saya (karena beli dua botol), takut pecah.

Di Jepang, beli apa pun, berapa pun, minta tas plastik atau tas kertas, pasti diberikan gratis. Terasa sekali kita seperti raja diperlakukan dengan sangat baik. Inilah negara yang memiliki kenyataan dan realisasi peribahasa "Costomer is The King."

Dua tahun lalu saya membawa oleh-oleh ke Indonesia. Satu pak kerupuk Jepang dibungkus kecil-kecil dan setiap kerupuk dibungkus seperti orang Jepang dengan karakter, model, dan warna berbeda-beda.
Tahun ini menemui teman yang sama, ternyata kerupuk itu masih ada, “Lo, kok tidak dimakan kerupuk itu?”

“Sayang sekali ah, habis bagus banget bungkusnya dan lucu. Jadi saya gunakan sebagai pajangan saja, tidak saya buka, apalagi dimakan,” jawabnya kepada saya sambil tersenyum.

Inilah yang akan kita hadapi apabila berbisnis dengan Jepang. Wrapping atau pembungkus harus nomor satu, terbaik, sehingga kelihatan cantik. Penampilan sangatlah diutamakan bagi Jepang.

Tak heran apabila pembungkusnya mungkin lebih mahal daripada harga barang yang didalamnya. Mengapa? Karena jari-jari pelipat pembungkus serta keahlian membungkusnya, jauh lebih mahal daripada materi yang digunakan itu sendiri. Satu knowledge, satu know how yang mungkin tak ada di buku pelajaran mana pun.

Pembungkus yang indah biasanya menjadi ujung tombak sangat ampuh bagi penjualan sebuah produk. Barang yang baru dikeluarkan segera habis karena bungkus sangat cantik.

Tentu bagi pengusaha atau produsen, membuat produk harusnya yang terbaik, bukan? Haruslah yang sesuai dengan selera pasar tempat dijual. Inilah filosofi paling mendasar dalam berbisnis, dalam menjual sebuah produk. Barulah dibungkus dengan cantik sebagai anak panah yang sangat ampuh. Kalau demikian pasti usaha kita di Jepang akan sukses dalam jangka waktu lama.

Tidak Teliti
Selain pentingnya pembungkus, ada pula kelemahan bagi pengusaha Indonesia dalam berbisnis dengan orang Jepang yaitu ketidaktelitian, menggampangkan. Apabila berhasil “deal” dengan pengusaha Jepang dengan mudah mempercayakan dirinya kepada mereka lalu tanpa periksa teliti lagi, langsung menandatangani kontrak bisnisnya. Belakangan muncul masalah.

Kesembronoan ini juga terjadi di lapangan sumber daya manusia (SDM). Kontrak tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak dibaca orang itu sendiri karena mungkin terlalu senang dapat bekerja di Jepang. Ternyata ada hal-hal yang kemudian menjadi masalah bagi TKI tersebut dan masalah itu sebenarnya akibat dia (TKI) tidak paham dan tidak baca dengan baik kontraknya sendiri.

Sebuah milis Mencari Lowongan Kerja di Jepang mungkin dapat membantu SDM Indonesia yang mau bekerja di Jepang. Coba klik: http://asia.groups.yahoo.com/group/KerjaDiJepang/

Tentu dengan mengirimkan CV lengkap plus footo terbaru, barulah dapat di subscribe ke milis tersebut. Upaya mencari lowongan kerja di Jepang bukan hal baru. Tetapi melalui milis tersebut selain berbagai saran arahan dan petunjuk, dari moderator ada pula hal menarik bagi para calon tenaga kerja Indonesia yang mau bekerja di Jepang.

Hal menarik itu, peserta milis baik calon tenaga kerja maupun pihak perusahaan yang mencari tenaga kerja, semua bebas, gratis posting di milis tersebut, tak dikenakan biaya apa pun. Milis SDM lain atau situs lain, khususnya bagi perusahaan, harus membayar apabila ingin posting lowongan pekerjaan. Manfaatkanlah dengan baik bersama-sama komunitas tersebut. Semoga berguna.

Informasi, konsultasi, kritik, saran, ide dan segalanya silakan email ke: info@promosi.jp

*) Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd, Tokyo Japan, berdomisili dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di Jepang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini