Dalam hal keagamaan, pemerintah Jepang kini mulai memperhatikan soal Islam karena masyarakat Indonesia mayoritas Islam.
Karena itu dalam kunjungan TKI ke Jepang, khususnya ke rumah sakit atau panti jompo di Jepang, tempat penerima TKI tersebut diharuskan Depnaker Jepang nantinya agar menyediakan ruangan khusus bagi TKI yang mau salat.
Demikian pula soal makanan akan menjauhkan atau memberikan perhatian utama kepada hal-hal yang tidak halal seperti babi. Penerima TKI akan selalu diingatkan terlebih dulu akan hal tersebut sehingga komunikasi dan hubungan manusia yang lebih baik diharapkan dapat terjalin dengan baik.
Memang Jepang penuh dengan perencanaan matang serta jangka panjang. Apa pun yang akan terjadi di masa datang telah dipikirkan sejak dini sehingga diharaplan tidak akan terjadi perselisihan atau ketegangan apa pun di masa datang. Hal inilah seringkali kurang dipikirkan negara non-Jepang sehingga muncul banyak dampak tidak baik pada akhirnya. Misalnya banyak kita dengar adanya pemerkosaan TKI di Arab Saudi dan sebagainya. Hal seperti inilah mungkin tidak akan terjadi di Jepang karena semua sudah dipersiapkan matang dengan berbagai pemisahan lelaki dan wanita nantinya di tempat kerja.
Kini bagi Indonesia hal ini adalah kesempatan baru yang sangat baik, bekerja di negeri Sakura, tetapi juga sekaligus menjadi tanggungjawab besar bagi kita semua agar dapat menjaga citra nama negara Indonesia tetap baik di Jepang. Janganlah sampai kesempatan emas ini tercoreng hanya gara-gara satu atau dua orang yang melakukan tindakan tidak terpuji di Jepang. Untuk itu tentu pengenalan budaya Jepang sangat perlu dipelajari bagi TKI yang memang serius ingin ke Jepang.
Informasi lengkap lihat: http://www.tribunnews.com/topics/tips-bisnis-jepang.
Konsultasi, kritik, saran, ide dan segalanya silakan email ke: info@promosi.jp
*) Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd, Tokyo Japan, berdomisili dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di Jepang