Jepang saja pada awal mula sebenarnya membajak style atau model mobil dari Eropa dan Amerika. Namun kini Jepang malahan menjadi pemenang di bidang otomotif. Padahal dulu produsen mobil Jepang ini nyontek model Eropa dan Amerika.
Mengapa bisa sukses demikian? Mengapa malah sang pembajak kini jadi juara dunia? Karena Jepang selalu tidak hanya 100 persen mencontoh, tetapi selalu menggunakan Plus Alpha.
Apakah itu Alpha? Alpha adalah nilai tambah (value added) yang disesuaikan dengan situasi kondisi setempat. Kalau kita hanya menjiplak saja dari negara lain, tidak dilakukan penyesuaian (adjustment) dengan situasi kondisi setempat, berantakanlah akhirnya.
Contoh. Dulu saat Toyota masuk ke Indonesia, banyak AC (pendingin) mobil Toyota yang cepat rusak. Bingung juga, tapi baru sadar setelah tahu AC tersebut diimpor dari Jepang untuk situasi kondisi di Jepang yang memiliki empat musim. Sedangkan Indonesia terus menerus sepanjang tahun panas, sehingga AC harus dipakai terus-menerus pula. Tentu saja cepat rusak. Maka Toyota (melalui Nippon Denso anak usahanya) melakukan adjustment membuat AC yang lebih kuat disesuaikan situasi kondisi di Indonesia. Masalah tersolusi baik pada akhirnya.
Dengan demikian, contohlah Jepang, membajak, tetapi lakukan juga Plus Alpha, agar produk akhir sesuai dengan pasar yang bersangkutan dan bahkan lebih hebat lagi. Yatemitara ikagadeshouka? Coba lakukan, bagaimana? Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Informasi lengkap lihat: http://www.tribunnews.com/topics/tips-bisnis-jepang.
Konsultasi, kritik, saran, ide dan segalanya silakan email ke: info@promosi.jp
*) Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd, Tokyo Japan, berdomisili dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di Jepang