TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Energi Sofyano Zakaria menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan dan angkutan umum khususnya peran kereta api. Sehingga kereta api belum mampu menjadi alat transportasi massal yang jadi pilihan utama bagi masyarakat.
Besaran subsidi yang diberikan pemerintah terhadap PT KAI yang pertahun nya hanya sekitar Rp.770 milyar. Sedangkan Sofyano mengingatkan subsidi BBM untuk tahun ini mencapai Rp 300 triliun.
"PT KAI yang beroperasi melayani masyarakat di seluruh pulau Jawa dan sumatera, harusnya subsidi bagi PT KAI jauh lebih besar dari yang diberikan Pemerintah saat ini dan harusnya jauh lebih besar dari subsidi yang diberikan pemda DKI kepada bus way trans jakarta," ujar Sofyano, dihubungi wartawan, Selasa (9/4/2013).
Sofyano pun meyayangkan sikap pemerintah pusat yang tak bisa memberikan anggaran tambahan untuk Kereta api. Sofyano mengatakan anggaran subsidi PT KAI bahkan lebih kecil daripada anggaran untuk Trans Jakarta yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Trans Jakarta saja yang beroperasi pada wilayah yang terbatas yakni mengangkut masyarakat Jakarta saja , mendapat subsidi dari Pemprov DKI sebesar sekitar Rp.500 milyar pertahun," ungkap Sofyano.
Sofyano menjelaskan subsidi bagi PT KAI mestinya tidak hanya dititik beratkan pada kereta Commuter atau KRL saja, namun angkutan penumpang dan barang untuk seluruh tujuan dimana Kereta Api terdapat, mendapat subsidi dari Pemerintah.
"Dengan demikian jika Kereta Api sudah menjadi sarana transportasi massal yang diandalkan dan jadi tujuan utama masyarakat," papar Sofyano.