Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang S. Prabowo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencananya pada Senin 22 April 2013, Pertamina akan menaikkan harga tabung gas elpiji 12 kilogram. Namun hal itu tak diizinkan oleh Menteri ESDM Jero Wacik.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan pemerintah akan bertanggung jawab atas semua kerugian yang diderita Pertamina sebagai pemasok elpiji 12 kg.
"Pertamina kan milik pemerintah dan yang menyuruh kan pemerintah juga. Kerugian Pertamina itu jadi urusan pemerintah," ujar Dahlan Iskan, Rabu (24/4/2013).
Dahlan pun menghargai dan menghormati keputusan Menteri ESDM Jero Wacik untuk menunda kenaikan harga elpiji 12 kg. Pasalnya Jero Wacik saat ini tengah sibuk mengkaji kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium.
"Pak Jero menunda kenaikan, karena tak ingin membebani masyarakat dengan rencana kenaikan harga elpiji yang akan berbarengan dengan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi," ungkap Dahlan.
Sebelumnya diberitakan tribunnews Jero Wacik meminta agar Pertamina untuk bertahan memberikan subsidi. Meski Pertamina mengalami kerugian akibat subsidi yang besar untuk elpiji 12 kg, namun Jero Wacik meminta Pertamina bersabar.
"Pertamina memang menanggung dulu sedikit bebannya, karena dikabarkan Pertamina rugi Rp 5 triliun," ungkap Jero Wacik.
Harga elpiji 12 kg rencananya akan naik sebesar Rp 25.400. Pada awalnya harga elpiji setelah mendapat subsidi sebesar Rp 55-60 ribu per kilogram, jika harganya naik akan berada di kisaran Rp 80-85 ribu per kilogram