TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 30 senior executive peserta Strategic Business Economics Program (SBEP) University of Asia and the Pacific (UA&P) Philipina akan hadir di Jakarta pada dari 23-28 April memenuhi undangan Pusat Perdangan dan Investasi Kedutaan Besar Filipina. Mereka memilih Jakarta karena ingin mengekplorasi pertumbuhan bisnis Indonesia yang dipicu oleh kebijakan ekonomi makro dan mendapatkan peluang bisnis dan kerjasama untuk diimplementasikan di Philipina.
Selain akan melakukan pertemuan bisnis dengan pengusaha Indonesia, mereka juga akan melakukan kunjungan bisnis langsung ke beberapa tempat. Salah satu pengusaha Indonesia yang diundang mengikuti pertemuan dengan 30 senior eksekutif tersebut yaitu Sahrin Hamid, Presiden Direktur PT Jababeka Morotai yang saat ini juga mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara.
Menurutnya, Filipina merupakan mitra strategis dari Maluku Utara terutama di sektor kopra. Mayoritas kopra Maluku Utara diekspor ke Filipina. Sahrin mengatakan pertemuan dengan 30 senior executive dari Filipina menjadi momentum untuk menjajaki kerjasama Maluku Utara dengann Filipina terutama di sektor kelapa.
"Baik itu peningkatan kapasitas petani kelapa, diversifikasi hasil kelapa yang tidak hanya menjadi kopra, tapi peningkatan nilai tambah menjadi sabut, tempurung menjadi arang, dan juga peningkatan kualitas kopra sehingga kompetitif di pasar internasional," ujar Sahrin, Rabu (24/4/2013).
Kopra, kata Sahrin, merupakan sektor yang menjadi sumber kehidupan bagi petani karena mayoritas petani Maluku Utara bergantung dengan produksi dan harga kopra. Sementara Filipina memiliki penanganan yang relatif efektif terhadap kelapa dan petani kelapa.
"Soal penanganan kopra, pengusaha Indonesia dan Philipina bisa saling belajar," papar Sahrin.
Sahrin menambahkan, tahun lalu ketika mengunjungi Filipina dirinya melihat langsung sentra-sentra pengelola kelapa, baik yg menjadi sabut mau produksi arang. Selain itu, dia juga mengunjungi pabrik-pabrik minyak dari kopra, baik yang menengah maupun industri besar.
Dari hasil kunjungannya ke Philipina dan pertemuan dengan para pebisnis Philipina, Sahrin berharap membuahkan hasil yang terbaik bagi rakyat Maluku Utara. Apakah nantinya berbentuk kerja sama atau investasi. "Dan yang terpenting adalah mencari solusi bersama dari anjloknya harga kopra yang membuat petani kita khususnya di Maluku Utara terpuruk dalam kehidupan ekonominya," pungkas Sah