TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengingatkan operator transportasi udara untuk mengedepankan keselamatan penerbangan.
Pasalnya, pada semester I tahun ini saja sudah tiga kali terjadi kecelakaan pesawat terbang. Jumlah ini lebih banyak daripada tahun 2010, 2011, dan tahun 2012.
”Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, tingkat keselamatan penerbangan Indonesia sudah cukup baik. Dari yang semula enam kecelakaan di tahun 2007, pada tahun 2012 hanya dua kecelakaan. Sekarang di semester pertama saja sudah terjadi tiga kecelakaan,” kata Mangindaan saat membuka Indonesia Airline Safety Conference 2013 di Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Upaya perbaikan peningkatan keselamatan itu terlihat dari semakin banyaknya perusahaan-perusahaan penerbangan yang mendapat sertifikasi sesuai dengan Civil Aviation Safety Regulations (CASR) 121.
Sertifikasi itu terlihat dari menurunnya jumlah kecelakaan pada 2007 hingga 2012. Pada tahun 2007, jumlah kecelakaan sebanyak enam kali. Lalu tahun 2008 dan tahun 2009 jumlah kecelakaan hanya tiga kali. Dan tahun 2010, 2011, dan 2012, menurun lagi masing-masing menjadi dua kecelakaan.
Mangindaan mengakui, dibandingkan dengan Amerika Serikat, angka kecelakaan penerbangan Indonesia jauh lebih kecil. Namun perlu diingat, jumlah pesawat di Amerika Serikat itu juga banyak.
”Kalau kita melihat di AS, dari 16-29 Mei 2013, setiap harinya terjadi sedikitnya 10 kejadian kecelakaan udara. Memang kalau dari angka kita lebih kecil angka kecelakaannya. Tapi jangan berpuas diri dulu karena jumlah pesawat di Amerika banyak sekali,” kata Menhub.
Dari Banjarmasin, awak transportasi terutama nakhoda, pilot, masinis, dan sopir bus harus bebas dari narkotika dan obat-obatan berbahaya demi keselamatan dan kenyamanan penumpang yang menggunakan jasa transportasi umum.
Oleh karena itu, demikian kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat meninjau alur Sungai Barito dan Pelabuhan Trisakti, pengecekan darah dan urine akan semakin diintensifkan. (ARN/ACI/Kompas Cetak)