Sebuah lembaga penelitian di Tsukuba Jepang setelah krisis minyak tahun 1973 segera dilakukan para ahli ganggang. Lembaga afiliasi pemerintah Research Institute of Innovative Technology for the Earth (RITE) tahun 1990-an mulai serius meneliti ganggang tapi kemudian dihentikan karena dianggap tidak ekonomis.
Penelitian dan pengembangan ganggang itu belum lama dilakukan lagi dengan target mengekspor minyak dari ganggang itu pada tahun 2025. Mungkinkan ganggang menghasilkan minyak?
Professor Makoto Watanabe dari Universitas Tsukuba memperlihatkan kemajuan penelitian tersebut. Bahkan produktivitas ganggang ternyata 20-100 kali lebih tuinggi daripada biofuel yang diperoleh dari panen jagung.
Hasil penelitian menunjukan dengan 10 gram ganggang menghasilkan satu liter minyak dengan biaya 60 yen per liter, akan sangat lebih menguntungkan daripada harga minyak mentah saat ini.
Ganggang dengan jenis Botryococcus algae masih banyak ragamnya, tergantung lingkungannya. Namun di antara sekian macam jenis, ganggang yang ada di Indonesia diakuinya cukup berkualitas tinggi, bagus untuk dijadikan minyak. Bagaimana kita mengantisipasi hal baru ini? Harapan baru yang sebenarnya sangat baik pula bagi perekonomian Indonesia di masa mendatang. Hontou deshouka. Benarkah demikian?
Informasi lengkap lihat: http://www.tribunnews.com/topics/tips-bisnis-jepang/
Konsultasi, kritik, saran, ide dan segalanya silakan email ke: info@promosi.jp
*) Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd, Tokyo Japan, berdomisili dan berpengalaman bisnis lebih dari 20 tahun di Jepang