TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jabar & Banten), Dian Ediana Rae, mengakui bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia, termasuk Jabar sangat rendah. Sejauh ini indeks inklusi keuangan atau kepemilikan rekening, di tanah air masih rendah yaitu sekitar 20 persen. Dian membandingkan indeks inklusi Indonesia dengan negara lain di ASEAN. Sebagai contoh Thailand yang tingkat indeks inklusinya mencapai 78 persen.
Dian berpendapat, situasi ini terjadi karena beberapa hal. Di antaranya, para nasabah di wilayah perdesaan memiliki anggapan bahwa prosedur perbankan sulit. Jadi masyarakat perdesaan menaggap inklusi keuangan hanya bagi orang perkotaan.
Parahnya, kata Dian, tidak sedikit pula lembaga keuangan yang menganggap nasabah kecil bukan sebagai target yang dapat mendatangkan keuntungan. "Ada juga penilaian bahwa lembaga keuangan pun kurang baik dalam melakukan sistem identifikasi nasabah. Misalnya, desain sejumlah produk perbankan hanya bagi nasabah berpendapatan tertentu," kata Dian seusai Seminar Financial Inclusion di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jabar-Banten, Jalan Braga Bandung, Selasa (11/6). (*)
Tingkat Kepemilikan Rekening di Indonesia Masih Rendah
Editor: Budi Prasetyo
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger