News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Kenaikan Harga BBM

Menkeu Jamin Orang Miskin Tidak Bertambah

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pimpinan Dewan Pramono Anung (kiri), Marzuki Alie (tengah), Priyo Budi Santoso (tiga kanan), Sohibul Iman (dua kanan), dan Taufik Kurniawan (kanan) berbincang dengan Menteri Keuangan Chatib Basri (tiga kiri), serta Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana (dua kiri) sebelum dimulainya Sidang Paripurna DPR RI mengenai rencana pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2013). RAPBNP 2013 satu diantaranya berisi mengenai pengurangan subsidi BBM yang akan berpengaruh pada kenaikan harga BBM. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Chatib Basri menjamin tidak akan bertambah 4 juta orang miskin di Indonesia kalau harga BBM bersubsidi naik. Menurut Chatib dengan adanya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM bersubsidi bisa dibantu.

"Dengan kenaikan harga BBM penduduk miskin baru akan bertambah 4juta orang, itu kalau tidak ada kompensasi," ujar Chatib di gedung DPR, Senin (17/6/2013).

Chatib menjelaskan BLSM akan diberikan kepada 15,5 juta kepala keluarga. Dalam hitungannya setiap ruma tangga ada 4 orang, jadi total masyarakat yang mendapat bantuan sekitar 62,5 juta orang.

"Dengan ini angka kemiskinan tidak ada peningkatan," tegas Chatib.

Saat ini DPR masih melakukan lobi untuk menyepakati postur APBN perubahan 2013, dimana dalam rancangan APBN tersebut, anggaran BLSM dimasukan. Hingga sekarang ada empat fraksi yang menolak postur APBN perubahan yakni Hanura, Gerindra, PDI-P, dan PKS.

Dalam rancangan APBN perubahan 2013, anggaran untuk BLSM mencapai Rp 27,9 triliun. Dengan anggaran tersebut, BLSM akan diberikan selama 4 bulan secara berturut-turut untuk 15,5 juta kepala keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini