News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga BBM Naik, Konsumen Pertamax Juga Bertambah

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perindustrian MS Hidayat (kiri) ditemani Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi (kanan) memperhatikan foto-foto karya Pewarta Foto di Kantor kementrian Perindustrian, Jakarta, Selasa (7/5/2013). Pameran foto bertajuk Membangun Industri Hijau dan talkshow fotografi secara resmi hari ini dibuka oleh Menperin. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian berharap konsumen bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa ditekan seiring dengan kenaikan harga BBM.

MS Hidayat, Menteri Perindustrian, berharap para pengguna mobil dan motor yang semula memakai premium beralih ke BBM non subsidi.

"Kami harapkan pembelinya itu tidak hanya membeli premium tapi pertamax juga," ujar Hidayat di acara Pemerintah RI bertemu delegasi PM Papua Nugini, di Hotel Grand Hyatt, Selasa (18/6/2013)

Hingga saat ini, pemerintah sedang mengurus administrasi perihal penetapan APBN-P 2013 untuk dimasukkan ke dalam Undang-Undang. Di dalam APBN-P tersebut, masuk anggaran Bantuan Langsung Sementara Masuk (BLSM) untuk bantuan kompensasi jika harga BBM bersubsidi naik.

MS Hidayat mengaku tak tahu mengenai pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Namun diharapkan BBM bersubsidi naik dalam beberapa hari ke depan.

"Kan saat ini masih ada proses dan sedang dibicarakan. Saya bilang, saya hanya bisa bicarakan dan memperkirakan tapi saya gak bisa menetapkan berapa hari," ungkapnya.

Hingga kini belum diketahui siapa menteri atau pejabat yang mengumumkan kenaikan harga BBM. Satu hal yang pasti dalam waktu dekat, harga BBM bersubsidi jenis premium akan naik menjadi Rp 6.500 dan solar naik menjadi Rp 5.500.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, dengan penetapan APBN-P 2013 menjadi UU, maka anggaran BLSM dimasukan ke dalam postur APBN. Anggaran BLSM mencapai Rp 27,9 triliun dibagi untuk 15,5 juta kepala keluarga selama empat bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini