Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Palti
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Permata Bank Syariah memperkuat diri di Pekanbaru. Penguatan diri ini ditunjukkan dengan akan diresmikannya kantor baru di Jalan Sudirman, dimana sebelumnya kantor lama berada di Jalan Teuku Umar - bersatu dengan PermataBank konvensional.
"Besok (hari ini, red) kita buat syukuran saja. Soft launching atas gedung baru kita. Jadi kedepan gedung baru ini akan full cabang," kata Executive Vice President Head Syariah PermataBank, Achmad K Permana, Rabu (3/7/2013).
Achmad mengatakan, PermataBanks Syariah di Pekanbaru sebenarnya sudah berdiri sejak 2008 lalu. Namun saat itu masih berada satu atap dengan PermataBank konvensiaonal. Dengan gedung tersendiri, Achmad mengatakan keberadaan PermataBank Syariah semakin kuat. Pelayanan ke masyarakat atau konsumen pun akan lebih maksimal lagi.
Dijelaskannya, perkembangan PermataBank Syariah di Pekanbaru cukup pesat. Ini ditandai dengan aset yang mencapai Rp 100 miliar dan tahun ini ditargetkan akan naik sebesar 70 persen.
Achmad menegaskan, kehadiran PermataBank Syariah di Pekanbaru secara khusus dan di Indonesia secara umum menampilkan perbedaan dengan Bank Syariah lainnya terlebih bank konvensional.
Perbedaan tersebut, kata Achmad akan terletak dalam pelayanan dan juga program yang akan diberikan pada masyarakat. Pelayanan akan terbaik dan program di PermataBank Syariah ini ada yang tak dimiliki bank syariah lain atau bank konvensional.
"Service quality akan kita berikan. Misalnya, waktu tunggu tidak akan lebih dari delapan menit. Kalau lebih akan kena denda. Program yang kita benrikan juga beda. Ada yang tak dimiliki bank lain yang Syariah maupun konvensional," Achmad menerangkan.
Program - program yang akan ditawarkan PermataBank Syariah seperti cash manajemen, sewa beli, UMKM, tabungan, virtual account dan program lainnya.
Dengan gedung baru ini, Achmad mengatakan pihaknya akan fokus menggarap Pekanbaru. Sebab bisnis Syariah di Pekanbaru sangat berpotensi.
Dikatakannya, PermataBank Syariah tidak hanya akan menjual mengenai soal haram dan halal saja kepada masyarakat, namun keuntungan bagi nasabah berada di PermataBank Syariah. "Sekarang tidak zamannya lagi menjual hanya halal dan haram. Tapi kita juga harus menjual bennefit bagi konsumen atau nasabah. Itulah syariah modern," papar Achmad.
PermataBank Syariah saat ini menjadi bank syariah keempat terbesar di Indonesia dengan aset nasional sebesar Rp 4, 4 triliun. Bank syariah, menurut Achmad masih menjanjikan di Indonesia. Ini ditandai dengan perkembangan yang mencapai 40 persen setiap tahunnya.