TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan selesai pada pertengahan 2014. Dalam hal ini, proyek JSS sudah harus selesai sebelum Kabinet Indonesia Bersatu jilid II bubar.
MS Hidayat, Menteri Perindustrian, mengatakan pemerintah akan mengerahkan kinerja mereka untuk merampungkan JSS. Karena Presiden SBY sudah memberikan janji agar JSS selesai pada masa jabatannya.
"JSS sudah mulai groundbreaking pada 2014 atau sudah dibangun karena itu janji kampanye Presiden SBY," ujarnya, Kamis (11/7/2013).
Pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp 200 triliun untuk membangun JSS, sedangkan untuk studi kelayakan sebesar Rp 20 miliar. Kucuran dana tersebut bisa memberatkan anggaran belanja negara, maka pemerintah bakal mencari pinjaman lunak.
"Dana investasi jangka panjang berupa pinjaman lunak seperti yang dilakukan dalam pengembangan Mass Rapid Transportation (MRT) di Jakarta," jelasnya.
Awalnya, pembangunan kawasan JSS yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 200 triliun ini akan memakai dana dari APBN.
Namun, Menteri Keuangan Chatib Basri akhirnya menyetujui pembangunannya merupakan konsorsium dari pemrakarsa dan BUMN.
"Jadi pembangunannya tidak pakai dana APBN. Proyek ini kan kalau menggunakan dana APBN bisa Rp 200 triliun, kan tidak mungkin. Nanti harga BBM pasti dinaikkan lagi (untuk membiayai proyek tersebut)," tambahnya.