TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 536 miliar sepanjang semester I 2013, naik 32 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 23 persen menjadi Rp 1,5 triliun dari sebelumnya Rp 1,2 triliun.
"Kami bersyukur pada semester I tahun ini perseroank dapat mencatatkan pertumbuhan yang baik dari sisi laba, kredit dan dana pihak ketiga. Semua pencapaian ini tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan seluruh stakeholder," kata Parwati Surjaudja, Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2013).
Selain itu, Bank OCBC NISP juga berhasil memperbaiki Cost to Income Ratio dari 59,3 persen menjadi 57,1 persen pada akhir Juni 2013.
Sementara dari sisi pertumbuhan kredit, Bank OCBC NISP berhasil membukukan kenaikan sebesar 19 persen dari Rp 47,7 triliun menjadi 56,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dilihat dari jenis penggunaannya, sebagian besar kredit disalurkan untuk modal kerja (41 persen), investasi (36 persen) dan konsumer (23 persen). Sedangkan berdasakan sektor usahanya, kredit tersebut disalurkan masing-masing ke sektor perdagangan 25 persen, perindustrian 24 persen, jasa 21 persen, konstruksi 3 persen, pertanian & pertambangan 4 persen dan lain-lain 23 persen.
Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net turun menjadi 0,4 persen dari 0,5 persen pada posisi tahun lalu. Posisi tersebut jauh lebih kecil dari ketentuan BI sebesar 5 persen.
Parwati menuturkan, Bank OCBC NISP senantiasa meningkatkan kualitasnya secara berkesinambungan, guna memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah. Upaya tersebut termasuk menghadirkan program-program unggulan yang bernilai tambah bagi nasabah, serta peningkatan proses kerja yang lebih cepat dan akurat.
Dari sisi jaringan kantor, Bank OCBC NISP berupaya untuk semakin dekat dengan nasabahnya dan meningkatkan kenyamanan area layanannya. Per 30 Juni 2013, Bank OCBC NISP telah memiliki 338 kantor di 60 kota dengan penambahan ATM menjadi 714 ATM di seluruh Indonesia.