Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim banyak perusahaan plat merah dalam kondisi sehat.
Erick menilai banyaknya BUMN yang mengalami restrukturisasi selama lima tahun ke belakang harus dipandang sebagai sesuatu yang membanggakan.
"Kita patut berbangga di BUMN yang selama 5 tahun ini restrukturisasi terus," katanya dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024) malam.
Baca juga: Disaksikan Menteri BUMN Erick Thohir, Freeport Indonesia Siap Pasok 30 Ton Emas ke Antam
Hasilnya, saat ini menurut Erick banyak BUMN yang sehat. Dari 47 perusahaan, 40 sudah dalam kondisi sehat.
Sementara itu, tujuh sisanya masih dalam restrukturisasi, yang mana salah satunya adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Kemudian, jika dilihat secara historis, Erick membeberkan bahwa BUMN telah menorehkan beberapa capaian.
Contohnya seperti total gabungan laba BUMN yang angkanya naik dari Rp 13 triliun pada 2020, menjadi Rp 327 triliun pada 2023. Dividen pada tahun ini pun telah ditargetkan sebesar Rp 90 triliun.
"Artinya kalau kita lihat track record-nya yang tadi untungnya hanya Rp 13 triliun, sekarang Rp 327 triliun. Ini the biggest ever, terbesar, bahkan dividennya Rp 90 triliun. Artinya BUMN sehat. Rasio utang turun antara rasio utang Dan EBITDA dari 4,4 Menjadi 2,4. BUMN sehat," pungkas Erick.
Sebagaimana diketahui, Krakatau Seteel yang menjadi satu dari tujuh BUMN yang mengalami penyehatan, telah menjalani restrukturisasi pada 2019 lalu.
Namun, kinerja perusahaan terganggu karena adanya insiden kebakaran pada pabrik utama, yakni pabrik Hot Strip Mill 1.
Baca juga: Tujuh BUMN Masih Merugi Mau Diapakan? Erick Thohir: Ada yang Dilikuidasi
"Ini tentu mengganggu operasional secara menyeluruh. Kita sedang mencari jalan apakah dengan kondisi yang hari ini setelah kita bekerja sama dengan Posco dengan menghasilkan Krakatau Steel Ebitda yang positif. Termasuk yang mengalami kebakaran itu, apakah perlu dikerjasamakan juga. Ini kita sedang mencari jalan," kata Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024).
Kemudian PT Bio Farma (Persero) yang kinerjanya mengalami tekanan impairment atau penurunan nilai aset yang bersifat permanen, imbas pengadaan vaksin Covid-VGR.