TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) siap bersaing dengan ritel modern. Sebagai langkah awal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menargetkan bisa mewaralabakan Waroeng Rajawali pada Juli 2014.
Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI, optimistis target itu bakal terealisasi seiring dengan ekspansi yang dilakukan RNI dengan membangun sejumlah gerai. Perseroan menargetkan bisa memiliki gerai hingga 1.500 pada 2014.
"Kami optimistis segera memiliki 1500 gerai, kalau cepat malah bisa Oktober, namun paling lambat Juli 2014," ungkap Ismed, Jumat (16/8/2013).
Ismed mengatakan, ada beberapa syarat bagi masyarakat yang mau membuka Waroeng Rajawali. Investor diwajibkan menaruh deposit Rp 150 juta untuk jaminan stok barang. Sedangkan lokasinya juga bebas ditentukan investor.
"Syarat lainnya gerai tersebut harus mempunyai panjang 10 meter. Tujuannya agar dapat menampung 1.500 produk baik milik BUMN maupun UMKM," katanya.
Syarat produk dan lokasi memang menjadi pertimbangan RNI dalam memberikan izin franchise. Jika dirasa cocok, maka RNI akan memberikan izin kepada investor tersebut.
"Kalau lokasinya cocok, dan memadai akan kami berikan izinnya, kalaupun bangkrut uang stok itu bisa diambil kembali oleh investor," katanya.
Sebagai informasi, gerai Waroeng Rajawali sudah mencapai 25 dan akan bertambah terus. RNI akan mendirikan gerai di sejumlah wilayah seperti Surabaya, Medan, Bali serta Jabodetabek.