TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak perusahaan manajemen investasi, PT BNI Asset Management (BNI AM) menyatakan masih menariknya berinvestasi di produk reksadana saham pada tahun ini. Ketertarikan itu karena saham sedang anjlok sehingga menjadi titik awal yang baik bagi investor.
"Saham lagi anjlok, ini saat yang tepat untuk membeli reksadana saham, karena disaat seperti inilah investasi masih akan tumbuh," tutur Idhamshah Runizam, Presiden Direktur PT BNI Asset Management, di Jakarta, Senin (19/8/2013).
Anjloknya saham masih dinilai wajar karena tidak lagi dipengaruhi asing. Meskipun asing masih nett sell ulah investor domestik yang nett buy dapat menahan pergerakan IHSG.
"Banyak investor domestik yang nett buy,karena domestik kita kuat, ini yang sebabkan investasi di pasar modal masih menarik," katanya.
Ia pun memperkirakan pergerakan IHSG tidak akan terpengaruh banyak dengan ulah spekulan sehingga sifatnya hanya sementara saja.
"Kami pun menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini di level 5.000, walau saat ini IHSG sedang mengalami penurunan kami tidak revisi target," katanya.
BNI AM memperkirakan IHSG akan kembali menguat pada bulan November atau awal Desember 2013. Sekadar informasi pergerakan IHSG pada sesi I senin (19/8/2013) berada di level 4.342.011 atau mengalami penurunan sebesar 229,426 basis poin atau 4,99 persen.
"Setelah stimulus The Fed dinyatakan kembali pada September 2013, kami kira IHSG akan menaik kembali, saya rasa penurunan ini hanya bersifat sementara saja," katanya.