TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sebanyak 19 teknisi ahli dari Korea akan ikut serta bersamaan dengan kedatangan kereta api Woojin yang akan dioperasikan di Bandara Kualanamu, Medan.
Teknisi ini bertugas merangkai dua trainset yang masing-masing memiliki empat gerbong. "Mereka adalah tenaga ahli yang bertugas untuk memastikan Woojin beroperasi," ujar Direktur Utama PT Railink, M Fadhil kepada Tribun, Senin (26/8).
Menurut Fadhil, kereta yang memiliki fisik cantik dan memiliki warna dominan putih dikombinasikan dengan abu-abu tersebut akan dirangkai seharian di bengkel Kereta Api di Balai Asa, Pulo Brayan Medan.
"Butuh waktu yang cukup lama memasang rangkaian kereta api, kita nantikan saja," ujarnya.
Dengan hadirnya kereta api yang memiliki 172 kursi dari empat gerbong tersebut, ia berharap akan membuat masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api akan merasa nyaman.
"Pokoknya nggak malu-maluinlah. Warga Medan pasti bangga. Nggak kalah dengan kereta yang ada di luar negeri," ujarnya.
Sebelum dioperasikan, Dirjen Kereta Api Kemenhub akan menguji kelayakan Woojin dan akan menerbitkan sertifikasi Woojin. Sertifikasi dibutuhkan agar kereta api anyar ini bisa segera dioperasikan.
Menurut Fadhil, dibutuhkan waktu paling lambat seminggu untuk menguji kelayakan Woojin, apakah sudah layak untuk mendapatkan sertifikasi.
"Uji kelayakan ini dilakukan demi keselamatan penumpang. Kita berharap uji kelayakannya cepat biar bisa segera dioperasikan. Warga Medan sudah menunggu," ujarnya.
Dijelaskan Fadhil, dengan hadirnya Woojin maka frekuensi perjalanannya akan ditambah sesuai jadwal penerbangan.
Selain mewah dan modern, kehadiran Woojin akan mempersingkat waktu menuju dan dari Kualanamu karena hanya membutuhkan waktu paling lama 40 menit.
"KA merupakan transportasi paling efisien karena bebas dari macet dan faktor terjadinya kecelakaan juga tipis," katanya.(cr4)