News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Kedelai Belum Normal, Produsen Tempe Ancam Mogok Massal

Penulis: Bahri Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perajin tempe menata tempe usai mengalami proses peragian di pabrik pembuatan tempe yang terletak di Kampung Belian, Batam, Selasa (27/8/2013). Melemahnya mata uang rupiah berakibat pada naiknya harga kedelai impor. Harga bahan baku kedelai asal Malaysia di Batam mengalami kenaikan dari Rp 380 ribu menjadi Rp 425 ribu per 50 kilogram sejak dua minggu terakhir. Tribun Batam/Argianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengancam akan melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari mulai tanggal 9 sampai 11 September 2013 mendatang.

Aksi tersebut akan dilakukan jika pemerintah tidak juga melakukan kebijakan untuk menstabilkan harga kedelai yang terus naik dan mencekik industri tempe.

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi seluruh pusat Kopti, maka perajin tempe tahu akan gelar aksi solidaritas untuk tidak melakukan produksi dan tidak jualan selama tiga hari," ujar Ketua Gakoptindo Aip Syarifuddin di Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Menurut Aip saat ini sudah banyak perajin tempe tahu yang tidak lagi melakukan produksi karena tidak mampu mengikuti kenaikan harga kedelai. Banyak juga perajin tempe tahu yang berupaya tetap berproduksi dengan mengakalinya melalui pengurangan jumlah produksi tempe tahu.

Beberapa bahkan harus mengambil keputusan merumahkan karyawannya.

"Ini akibat dari harga kedelai yang tidak terkendali dan kenaikan harga yang tidak wajar," imbuhnya.

Oleh karenanya pihaknya berharap pemerintah segera melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga kedelai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini