News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Produsen Tempe Minta SBY Segera Stabilkan Harga Kedelai

Penulis: Bahri Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja memilah kedelai impor dari Amerika di toko pengecer, di Jakarta Timur, Rabu (28/8/2013). Harga kedelai impor semakin melambung membuat para pengusaha tahu dan tempe kesulitan dalam menjalankan usahanya. Mahalnya harga kedelai impor ini akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga kedelai belakangan ini terus meroket, hal membuat berbagai industri berbahan dasar kedelai menjadi terpukul, tak terkecuali industri bahan makanan tahu dan tempe yang turut terkena imbas melambungnya harga kedelai.

Terkait hal tersebut, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) menuntut kepada pemerintah untuk segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga kedelai.

"Kami meminta kepada bapak Presiden SBY supaya pemerintah segera menstabilkan harga kedelai," ujar Ketua Gakoptindo Aip Syarifuddin di Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Menurut Aip akibat dari melambungnya harga kedelai, saat ini beberapa pengusaha tempe memilih untuk berhenti berproduksi karena tidak mampu mengikuti kenaikan harga.

Ia menyebut harga yang saat ini berlaku di pasaran sudah berada pada kisaran yang tidak bisa ditolerir sehingga perlu segera dilakukan upaya menstabilkan harga.

"Idealnya kita sebagai warga negara wajib mengikuti keputusan Menteri Perdagangan yakni Rp 7.700, jadi jangan terlalu tinggi," imbuhnya.

Gakoptindo juga mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan program swasembada kedelai serta melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2013 tentang penugasan kepada Perum Bulog untuk pengamanan harga dan penyaluran kedelai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini