TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akan berusaha mempertahankan market share produksi semen perseroan diangka 15 persen pada tahun ini. Target ini sama dengan market share pada tahun lalu yang mencapai 15, 2 persen.
Holcim melihat angka itu masih realistis jika melihat pengembang lain yang masih terus berkespansi. Selain tekanan dari pesaing, pengaruh dari permintaan domestik turut memengaruhi produksi semen perseroan.
"Mungkin akan kami pertahankan sama dengan tahun lalu, kami perkirakan memang ada koreksi karena kenaikan BI rate meskipun permintaan domestik masih tinggi," kata Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager SMCB, dalam media gathering di Bogor, Selasa (3/8/2013).
Market share itu akan dipertahankan mengingat penjualan akan tertekan dan diprediksi hanya akan mencapai 8 juta ton pada tahun ini. Padahal pada tahun lalu penjualan semen perseroan mencapai 8, 4 Juta Ton.
Sedangkan produksi semen perseroan pada tahun ini akan dipatok sebesar 9 Juta ton atau bertumbuh dari kapasitas produksi semen perseroan pada tahun lalu yang mencapai 8,3 juta ton.
Target ini masih realistis mengingat market share dari urutan pertama dan kedua akan terus memperbesar market sharenya.
Posisi Market share produksi semen di indonesia masih dipegang oleh PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
"Untuk memperbesar market share agak susah karena mereka juga akan memperbesar kapasitas produksinya jadi kenaikan kapasitas produksi tidak menaikan market share kami," katanya.
Namun untuk laba bersih ia tidak mau ungkapkan jumlahnya. Karena perseroan belum bisa memastikan kondisi makro terkini yang masih bergerak volatile seiring dengan kebijakan BI Rate dan kenaikan BBM bersubsidi.
"Laba bersih dan pendapatan belum bisa kami perkirakan karena situasi makro ekonomi yang masih bergejolak," katanya.
Sebagai informasi, SMCB membukukan peningkatan pendapatan sebesar 7 persen menjadi Rp 4,48 triliun pada sepanjang periode semester pertama 2013.
Market share produksi mencapai 14,5 persen untuk Juli 2013. Posisi ini menurun ketimbang dari pencapaian pada tahun lalu yang mencapai 15,2 persen dari market share produksi semen nasional.
Sementara itu, laba bersih pada semester pertama tercatat sebesar Rp 467 miliar, atau turun 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 lalu.
Volume penjualan pada semester pertama 2013 mencapai 4,02 juta ton. Capaian ini menurun dari volume penjualan pada tahun sebelumnya pada periode yang sama yang mencapai 4,08 juta ton.