TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk (XL) telah bersiap menyongsong perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) dengan menghadirkan layanan telekomunikasi selular terbaik. Momentum APEC ini sekaligus menjadi kesempatan XL untuk menguji sejauh mana mampu menghadirkan layanan dengan jaringan masa depan 4G LTE (long term evolution). Untuk itu, XL menunjukkan kepada publik layanan pita lebar paling mutakhir dalam acara uji coba di Nusa Dua, Bali, Senin (23/9) malam.
Direktur Service Management XL, Ongki Kurniawan mengatakan, 4G LTE akan memberikan banyak manfaat bagi terutama juga bagi tujuan mendukung perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional. Hadirnya teknologi jaringan yang semakin canggih bisa disamakan dengan hadirnya jalan tol antar kota di suatu wilayah di Bali, yang sebelumnya kesulitan sarana transportasi.
"Sambil menunggu regulasi pemerintah mengenai implementasi 4G LTE di Indonesia, XL akan terus menyiapkan diri. Dari sisi teknis, XL terus melakukan modernisasi atas infrastruktur jaringan di seluruh wilayah operasi. Modernisasi ini telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir dan hingga saat ini telah berhasil mencakup lebih dari 90 persen dari total seluruh BTS XL. Modernisasi diperkirakan akan tuntas pada tahun 2013 ini," kata Ongki dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu dari sisi spectrum untuk kegiatan uji coba 4G-LTE ini, untuk sementara ini XL masih akan menggunakan frekuensi di 2.100 Mhz dan 1.800 Mhz sesuai dengan perijinan uji coba layanan yang sudah diberikan oleh Kemenkominfo kepada XL. Selanjutnya, persiapan XL lainnya adalah mendorong terbentuknya ekosistem pendukung bagi keberadaan 4G LTE di Indonesia di waktu mendatang. Ekosistem ini antara lain meliputi sektor regulasi, industri pendukung seperti antara lain handset yang mendukung kemampuan teknologi 4G dengan harga yang terjangkau pasar, serta industri kreatif yang akan memasok konten-konten inovatif.
Ekosistem ini juga akan berperan menumbuhkan kebutuhan pasar atas layanan 4G. Dengan kemampuannya melayani pengiriman data dalam kapasitas besar dan dengan kecepatan maksimal, banyak inovasi yang nantinya bisa dilahirkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut mungkin saat ini belum bisa terpenuhi karena belum ada teknologi yang mampu mendukungnya.
“Akan banyak kebutuhan yang belum bias terpenuhi oleh teknologi yang ada saat ini, dengan 4G LTE akan bias dihadirkan. Misalnya kebutuhan bagi wartawan, bagaimana wartawan dapat dengan mudah merekam informasi hanya dengan menggunakan ponsel pintar ditangan, mengolahnya menjadi materi berita termasuk dalam format foto/ video, mengedit, hingga mengirimkannya dengan kecepatan maksimal ke kantor untuk diterbitkan,” imbuh Ongki.