TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memerkirakan, pada perdagangan Senin (30/9/2013) hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabung (IHSG) akan berada pada kisaran level support 4.400-4.416 dan resistance 4.438-4.460.
Ia menilai, sentimen positif akan datang dengan rilis penurunan initial jobless claims Amerika Serikat (AS), yang memberikan imbas cukup positif pada laju bursa saham Asia, di penutupan pekan kemarin.
Selain itu, indeks akan ditopang rilis kenaikan inflation rate dan CPI Jepang, yang akan memberikan imbas positif pada bursa saham Asia, dengan penilaian percepatan inflasi yang menandakan peningkatan ekonomi.
"Kedua faktor di atas ditambah dengan adanya rilis peningkatan keuntungan perusahaan-perusahaan industri Cina yang turut memberikan imbas positif," tuturnya di Jakarta, Senin.
Sebaliknya, sentimen negatif akan berasal dari laju bursa saham Eropa yang masih cenderung memerpanjang pelemahannya, pada penutupan pekan kemarin.
Ini terjadi seiring belum meredanya kekhawatiran akan terjadinya shutdown ekonomi AS, bila pembahasan APBN di Oktober tidak menemukan kesepakatan.
Di sisi lain, adanya pemberitaan pernyataan dari Gubernur BoE Mark Carney yang tidak perlu memerpanjang stimulus ekonomi, turut memberikan imbas negatif.
Masih adanya kekhawatiran akan kebuntuan politik terhadap pembahasan APBN AS dan potensi terjadinya shutdown ekonomi AS, pun membuat laju bursa saham AS masih memerpanjang pelemahannya di akhir pekan kemarin.
Pelaku pasar menilai, potensi deadlock pembahasan APBN AS akan dapat menganggu pertumbuhan ekonomi
AS.
"Laju IHSG sempat melewati target resisten kami (4.415-4.438) pada penutupan sepekan kemarin. dengan menghijau di level 4423.719 atau naik 17.8 bps, masuknya IHSG dalam kisaran tersebut menunjukkan mulai adanya dorongan beli," kata Reza. (*)