TRIBUNJATIM.COM,JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL) mengatakan, bahwa keputusan perusahaan untuk memback-up jaringan Axis yang terputus di Sumatera dan Surabaya tidak berkaitan dengan rencana XL untuk mengakuisisi Axis seperti yang sudah disepakati dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement / CSPA) yang ditandatangani pekan lalu.
Vice President Corporate Communication XL Axiata Turina Farouk menyatakan, langkah XL mem-back up Axis murni dilakukan untuk memenuhi kepentingan masyarakat sebagai konsumen, sehingga mereka tetap dapat menikmati layanan Axis.
"Kami membantu Axis karena langkah ini sejalan dengan visi XL untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Meskipun tindakan itu bukan bagian dari kesepakatan antara XL dan Axis," kata Turina, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Sesuai perjanjian CSPA, XL hanya akan membayarkan utang dan kewajiban Axis sebesar US$865 juta dengan kas nol dan bebas utang.
Ketika ditanya peran XL dalam menentukan pihak ketiga Axis yang akan dibayarkan utangnya, Turina enggan menjawab.
"Penyelesaian dengan pihak ketiga merupakan ranah tanggung jawab Axis. XL hanya akan membayarkan kewajiban Axis kepada pihak – pihak yang ditentukan oleh pemegang saham Axis. Prinsipnya, XL akan berpegang pada kesepakatan yang sudah disepakati," imbuh Turina.
Sebelumnya pada Jumat malam (27/9) jaringan Axis di Sumatera dan Surabaya mendadak mati.
Terputusnya koneksi jaringan Axis di beberapa daerah padat pelanggan tersebut terjadi akibat adanya pemutusan sepihak fasilitas koneksi jaringan dari salah satu tower provider yang menjadi rekanan Axis.
Namun, layanan jaringan Axis tetap dapat beroperasi secara normal setelah XL membantu Axis dengan melakukan roaming.
Head of Corporate Communications Axis Anita Avianty mengapresiasi langkah responsif XL yang cepat membantu melayani pelanggan Axis.
“Kami berterima kasih dan mengapresiasi langkah XL, sehingga pelanggan kami tetap terlayani dengan baik. Kami minta maaf kepada para pelanggan bila sempat merasakan sedikit gangguan akibat putusnya koneksi jaringan kami. Saat ini jaringan sudah berjalan normal,” kata Anita, Selasa (1/10).
Anita berharap, seluruh stakeholders, baik karyawan maupun rekanan Axis, saling membantu untuk menyukseskan layanan telekomunikasi yang memuaskan pelanggan.
Bila ada kekurangpahaman dari seluruh stakeholders, Axis memiliki komitmen untuk mencari solusi bersama.
"Seluruh pelaku usaha telekomunikasi memiliki tanggungjawab yang sama untuk menciptakan lingkungan dan layanan telekomunikasi yang terbaik. Karena itu bila ada persoalan, kita bisa duduk dan selesaikan bersama tanpa harus mengganggu kepentingan konsumen," ujar Anita.