News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak di Level 4.385-4.438

Penulis: Arif Wicaksono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan elektronik pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memerediksi, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (4/10/2013), akan berada pada kisaran level support 4.385-4.405 dan resistance 4.426-4.438.

Pergerakan IHSG dipengaruhi kabar bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meningatkan Wall Street bahwa kelompok Partai Republik akan membiarkan terjadinya default pada utang Pemerintah AS pada 17 Oktober, dan hanya bisa ditutupi dengan cara menaikkan pagu utang(debt ceiling).

"Dengan penilaian itu, timbul asumsi bahwa kondisi tersebut akan menunda tapering off stimulus The Fed, sehingga mayoritas bursa saham Asia menghijau kemarin, dan mampu mengimbangi sentimen negatif shutdown tersebut," katanya di Jakarta, Jumat.

Di satu sisi, lanjutnya, pelaku pasar dihadapkan pada rilis positif data di Cina, sehingga laju bursa saham Asia kompak terus menghijau meski, bursa saham Cina masih libur. HSI melanjutkan kenaikannya, seiring adanya rilis kenaikan  non-manufacturing PMI Cina.

Konsensus Bloomberg memerkirakan, 'government shutdown' yang terjadi selama sepekan, akan memotong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1 persen, dan dampaknya semakin meningkat jika shutdown terus terjadi.

Selain itu, data ADP employment pada September, tercatat sebanyak 166 ribu orang, lebih rendah dari konsensus yang sebanyak 180 ribu orang.

Depnaker AS tidak bisa merilis angka pengangguran pada hari ini, jika masih terjadi shutdown. Dari AS, diharapkan rilis klaim pengangguran, factory orders, dan ISM Non-Manufacturing, bisa direspons positif untuk mengimbangi sentimen belum adanya kesepakatan yang tercapai hingga hari ketiga ini.

"IHSG sedang mencoba menciptakan tren kenaikan jangka pendeknya. Tapi, kondisi ini dapat terjadi bila didukung dengan tidak terjadinya aksi ambil untung, setiap kali terjadi kenaikan dan sentimen positif dari bursa saham global," paparnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini