TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden, Boediono melihat sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Pasalnya, hungga kini masih terjadi ketidakpastian ekonomi global.
Meskipun, pemerintah sudah menargetkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh diatas 6 persen.
"Hal yang paling pertama, dalam pertumbuhan, kita target tahun ini diatas 6, tapi kita harus terima pertumbuhan lebih rendah akibat ketidakpastian ekonomi global" ungkap Wapres saat membuka Indonesia investor summit di Ritz Charlton, Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Namun, Wapres dalam sambutannya di depan para calon investor, menyatakan masih optimis pada 2014 mendatang akan terjadi recovery/perbaikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Apalagi itu didukung penguatan kebijakan fiskal maupun moneter, dan bertumbuhnya kelas menengah, pengelolaan yang lebih baik pada Sumber daya alam, serta yang terpenting stabilitasnya situasi politik jelang pemilu 2014 mendatang.
Selain itu, terjadi stabilitas politik. "Reformasi berjalan dalam right track, banyak pemilihan, nasional and regional (pilkada). Itu semua memacu pertumbuhan," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini.
Lebih lanjut Boediono menyaadari guna mencapai laju pertumbuhan tahun 2014 mendatang yang lebih baik, masih banyak PR" yang harus di selesaikan pemerintah. Diantaranya, terkait masalah infrastruktur seperti perbaikan sarana prasarana airport, perbaikan jalur rel KA, penambahan jalan tol serta penyediaan energi baru terbarukan serta masih maraknya kasus Korupsi.
Untuk itu, Wapres mengajak para investor untuk berperansertaa dan bersinergi dengan pemerintah menyelesaikan tugas rumah tersebut.
"Kami mengundang partisipasi anda (para investor terutama asing)," ajak Boediono.