News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Negara Asing Beli Putus Industri Kreatif Indonesia

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penjaga stan memperkenalkan dua kemeja batik Bikers Brotherhood Motorcycle Club (BBMC) Bandung pada acara HUT ke-24 BBMC di lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (8/7/2012). Kemeja batik tulis dengan motif kombinasi lereng dan anak kecil bersayap, serta motif tengkorak hasil industri kreatif anggota Bikers Brotherhood MC ini dijual seharga Rp 200 ribu per buah dan diproduksi terbatas (limited edition) hanya 100 buah. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Bank Indonesia guna memperkuat dan mengembangkan industri kreatif. Hal itu agar industri kreatif tidak hanya dibeli tanpa diperpanjang kontrak dengan negara asing.

"Banyak dari mereka (pelaku industri kreatif) yang ditawari oleh negara lain, Jepang, Korea, tapi dibeli habis, dibeli putus istilahnya," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu, di pembukaan Pekan Produk Kreatif Indonesia, Rabu (27/11/2013).

Karena industri kreatif dicomot negara asing, para pelaku industri kreatif susah mengembangkan produknya di dalam negeri. Apalagi jika pemerintah tidak mendukung industri kreatif tersebut.

"Sayang industri kreatif kita dicomot oleh negara lain," ungkap Marie Elka.

Marie menjelaskan agar pelaku industri kreatif mendapatkan anggaran dari investor, pelaku ekonomi kreatif akan melakukan uji coba dengan menggunakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Hal tersebut sudah diterapkan negara lain.

"Tapi tetap membutuhkan orang yang ahli dalam bidang ini," papar Marie Elka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini