TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah meraih pertumbuhan laba sebesar 61,56% pada 2013. Pertumbuhan laba BTN Syariah lebih tinggi dibanding pertumbuhan laba BTN konvensional yang hanya sebesar 14,53%.
Menurut Irman Alvian Zahirudin, Direktur Konsumer BTN, laba BTN Syariah pada akhir tahun lalu sebesar Rp 226,22 miliar. Meningkat dibandingkan akhir 2012 yang labanya sebesar Rp 140,02 miliar. Tren ini menunjukkan kinerja BTN Syariah memang memiliki potensi besar untuk berkembang mengingat potensi pasar perbankan syariah memang masih besar. "Selain itu, sizenya lebih kecil sehingga secara persentase ekspansinya lebih besar," kata Irman saat dihubungi KONTAN, Selasa, (11/2).
Peningkatan laba BTN Syariah yang tinggi utamanya ditopang peningkatan pembiayaan sebesar 34,68%. Hingga akhir 2013 lalu, volume pembiayaan mencapai Rp 8,08 triliun. Meningkat dibanding akhir 2012 yang mencapai Rp 6 triliun.
"Peningkatan laba BTN Syariah yang tinggi juga ditopang oleh peningkatan kolektabilitas. Disertai keberhasilan menurunkan rasio pembiayan macet atau Non Performing Finance (NPF) dari 2,6% di akhir 2012 menjadi 1,5% di akhir tahun lalu," pungkas Irman.
Adapun total aset BTN Syariah pada akhir 2013 mencapai Rp 9,57 triliun. Meningkat 24,88% dibandingkan akhir 2012 yang mencapai Rp 7,66 triliun. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) akhir tahun lalu mencapai Rp 6,59 triliun. Meningkat 14,51% dibandingkan akhir 2012 yang mencapai Rp 5,75 triliun.(Adhitya Himawan)