TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, PT Eka Sari Lorena dikabarkan melakukan efisiensi terhadap sejumlah bus. Efisiensi dilakukan terhadap sejumlah bus terutama untuk segmen antar kota antar provinsi (AKAP).
Mengenai hal ini, Senior Advisor Lorena, Dwi Rianta Soebakti, mengatakan hal ini dilakukan untuk menaikkan margin pendapatan perusahaan.
Dengan menukar kendaraan yang berusia 20 tahun, diharapkan margin pendapatan perusahaan semakin meningkat seiring adanya penurunan beban pendapatan akibat perawatan secara berkala.
"Opsi ini menjadi alternatif bagi kami, seiring dengan tingginya beban pendapatan karena tingginya biaya untuk melakukan perawatan dan pergantian onderdil, makanya kami terpaksa melakukan sejumlah peremajaan disejumlah bus lintas provinsi " katanya, Kamis (20/3/2014).
Dengan melakukan peremajaan ini, maka margin pendapatan Lorena akan mencapai 11 persen pada tahun ini. Sedangkan pada tahun sebelumnya, margin pendapatan Lorena hanya mencapai 9 persen.
"Dengan efisiensi ini, kami targetkan akan semakin membaik margin pendapatannya," katanya.
Lorena pun akan segera membeli sejumlah Bus AKAP, APTB, BKTB, serta rekondisi bus lama dengan kebutuhan dana sebesar Rp 250 miliar pada tahun ini. Dengan perkiraan harga satu bus sebesar Rp 1,5 miliar maka diprediksi Lorena akan mendatangkan 166 bus baru pada tahun ini.
Dana sebesar Rp 250 miliar ini pun sebagiannya akan menggunakan dana hasil penawaran perdana saham atau Initial Public Offerings (IPO). Rencananya sebesar 81 persen dari keseluruhan dana IPO sebesar Rp100,23 miliar hingga Rp124,53 miliar akan digunakan untuk pembelian bus.
"Sebagian sisanya dipenuhi melalui kas internal, kita masih kaji tahapan pembelian bus ini," katanya.