TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk membukukan penyaluran kredit sepanjang triwulan I-2014 sebesar Rp 22,68 triliun.
Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto menyatakan, nilai ini tumbuh 20,62% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 18,8 triliun.
Hadi bilang, pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kontribusi kredit komersial yang penyalurannya mencapau Rp 4,63 triliun. Angka ini naik sebesar 50,91% yoy.
"Ini merupakan kredit produktif. Ini merupakan salah satu komitmen Bank Jatim untuk meningkatkan prosentase kredit produktif dalam komposisi ekspansi kredit," ujar Hadi di Jakarta, Jumat (25/4).
Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, memasuki tahun 2014, Bank Jatim memiliki business plan unggulan agar dapat mencapai misi menjadi BPD Regional Champion tahun ini.
Langkah yang dilakukan adalah menambah jumlah jaringan operasional, fokus pada penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan mengembangkan unit mikro Bank Jatim serta pengembangan produk dan layanan berbasis Informasi Teknologi (IT) yang lebih beragam untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah.
"Rencana bisnis Bank Jatim yang sedang dijalankan tahun ini membawa keyakinan kami untuk tetap memberikan kinerja terbaik kedepannya. Selain terus menambah jumlah jaringan dan fokus di segmen UMKM setelah adanya unit mikro, pengembangan produk dan layanan perbankan yang prima, juga menjadi fokus kami untuk menyongsong menjadi BPD regional champion," jelas Hadi.
Adapun pengembangan produk Bank Jatim tahun 2014 ini, antara lain SMS Banking Bank Jatim 3366, kartu Bank Jatim Flazz serta Internet Banking Bank Jatim, Priority Banking, Host to Host dan sebagainya.