Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) menyebutkan permintaan rumah tahun ini akan tetap meningkat.
Prospek permintaan hingga Triwulan II 2014 diprediksi masih tinggi terutama pada tipe menengah dan kecil.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulampua, Suhaedi mengatakan, dari survey yang dilakukan data menunjukkan permintaan rumah akan meningkat 37 persen dan 5 persen lainnya menyatakan permintaan turun.
"Permintaan rumah yang dilakukan masyarakat sejauh ini masih terpenuhi seiring dengan ketersediaan dari pengembang," katanya dalam penyampaian laporan di Gedung Bank Indonesia, Jl Jenderal Sudirman, Rabu (30/4/2014).
Suhaedi menyebutkan akibat permintaa meningkat membuat pengaruh kepada indeks harga properti Residential (IHPR).
Dari survey yang dilakukan mengindikasikan kenaikan harga terjadi pada seluruh tipe rumah dengan kenaikan tertinggi terjadi pada tipe kecil sebesar 16,23 persen, tipe menengah 13,55 persen dan tipe besar 12,34 persen.
Kemudian dari sisi pembiayaan sebagaian besar responden mengungkapkan bahwa pinjaman bank dan dana internal perusahaan tetap menjadi sumber utama pembiayaan properti.
Sementara itu dari sisi konsumen, fasilitas KPR tetap menjadi pilihan utama sumber dana dalam melakukan transaksi pembelian properti.
Ketua REI Sulsel, Arief Mone menambahkan, data yang diungkapkan Bank Indonesia memang sejalan dengan yang terjadi dalam dunia properti di Sulsel.
Namun karena pembatasan LTV menurut Arief membuat ada sedikit penurunan minat. Seharusnya kebijakan ini berlaku nasional dan Sulsel tak usah kena imbas karena Sulsel masih dalam masa pertumbuhan.