TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kenaikan ongkos produksi serta tuntutan kenaikan upah pekerja, petani teh menahan diri untuk menaikkan harga teh. Alasannya, kualitas teh lokal juga menurun akibat iklim cuaca tanah air kurang kondusif.
Endah Sopari, Wakil Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo) mengatakan, harga teh di tingkat petani juga belum naik sejak akhir tahun lalu. Saat ini, harga jual teh rakyat mencapai Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kilogram (kg).
Padahal, ongkos produksi tiap tahunnya terus mendaki. Menurut Endah, harga teh yang ideal berkisar antara Rp 3.000 per kg hingga Rp 3.500 per kg. Hal ini berdasarkan hitungan kenaikan ongkos produksi yang naik sekitar 20%.
"Paling besar komponennya dari kenaikan upah tenaga kerja. Sisanya berasal dari ongkos produksi bahan baku," imbuh Endah.
Meski demikian, dia mengakui, kualitas teh lokal juga mulai mengalami penurunan yang diakibatkan oleh kondisi cuaca.
Selain kondisi iklim di awal tahun, belum adanya replanting atau tanaman baru untuk pohon teh membuat kualitas teh lokal juga menurun.
Rata-rata pohon teh telah ditanam sejak tahun 1950 dan belum ada tanaman baru yang kembali ditanam.