TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembubaran sejumlah produk reksadana syariah terproteksi menjadi pemicu melorotnya dana kelolaan reksadana syariah sepanjang 2014.
Analis Infovesta Utama Viliawati menyebut pembubaran reksadana terproteksi berkontribusi sekitar Rp 400 miliar terhadap penurunan dana kelolaan reksadana syariah.
"Adanya pembubaran produk reksadana terproteksi di akhir tahun menyumbang penurunan dana kelolaan reksadana syariah cukup signifikan," kata Villia, Jakarta, Rabu (21/5).
Dana kelolaan reksadana syariah mengalami penurunan dari Rp 9,43 triliun di akhir 2013 menjadi Rp 8,96 triliun di akhir April 2014. Produk reksadana syariah juga susut dari 65 reksadana menjadi 62 reksadana pada periode yang sama.
Villia mengatakan penurunan dana kelolaan juga disebabkan adanya penarikan dana atau redemption yang cukup signifikan pada reksadana indeks dan reksadana saham syariah.
Dia memperkirakan redemption disebabkan lantaran investor melakukan aksi ambil untung atau profit taking pada kedua reksadana tersebut. "Selain itu juga terdapat sedikit redemption pada mayoritas produk reksadana pendapatan tetap," ujar Viliia.
Sejumlah faktor disebut menjadi pemicu kurang berkembangnya industri reksadana syariah. Diantaranya, ujar Villia, masih minimnya jumlah produk reksadana syariah dibandingkan reksadana konvensional.
OJK mencatat, total produk reksadana syariah hanya mencapai 62 produk pada April 2014 atau hanya sekitar 7,7% dari total produk reksadana yang mencapai 805 produk.
"Kinerja reksadana non syariah secara umum juga lebih menarik dibandingkan reksadana syariah sehingga investor lebih tertarik," ujar dia.
Alasan Dana Kelola Reksadana Syariah Terus Menyusut
Editor: Fajar Anjungroso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger