TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana kenaikan Pajak Barang Mewah (PPnBM) yang akan diterapkan pemerintah terhadap ponsel impor langsung menaikan nilai impor indonesia.
Kenaikan impor terjadi pada beberapa produk seperti mesin dan peralatan mekanik, peralatan listrik, dan barang plastik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan impor pada April 2014. Kenaikan itu sebesar 11,93 persen ketimbang capaian pada Maret 2014 dengan total impor sebesar 16,256 miliar dollar AS.
Ekspor nonmigas berkontribusi mayoritas dengan mencapai 12,563 miliar dollar AS.
Kepala BPS, Suryamin, mencatat bahwa kenaikan impor dipicu kebijakan PPnBM yang akan dilaksanakan kepada ponsel impor. Kebijakan tersebut belum diimplementasikan kepada masyarakat.
"Karena kebijakan tersebut belum diimplementasiikan, ada kenaikan untuk impor mesin dan peralatan listrik serta plastik dan barang plastik dengan kenaikan sebesar 17,80 persen dan 21,22 persen jika dibandingkan Maret 2014," kata Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Suryamin mengatakan bahwa impor barang tersebut membuat impor non migas naik ketimbang capaian pada sebelumnya. Impor non migas pada Maret 2014 mencapai 10,529 miliar dollar AS sedangkan pada April 2014 mencapai 12,563 miliar dollar AS.
Kenaikan impor nonmigas tidak sebanding dengan impor migas yang justru melorot. Impor migas mencapai 3,693 miliar dollar AS. Angka ini menurun dari capaian pada Maret 2014 yang sebesar 3,994 miliar dollar AS.
Seperti diketahui pemerintah melontarkan wacana penerapan PPnBM sebesar 20 persen untuk produk ponsel impor pada tahun ini. Rencananya kebijakan ini akan ditujukan untuk handphone yang harganya berada di atas Rp5 juta.