TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski ekonomi seret, bank asing yakin penyaluran kredit masih akan kencang hingga akhir 2014. Mereka menargetkan, pertumbuhan kredit rata-rata minimal sama dengan industri.
Tigor M Siahaan, Citi Country Officer (CCO) Citibank Indonesia (citibank) bilang, meski terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2014, menjadi 5,12%, Citibank akan mampu mencetak pertumbuhan kredit yang stabil tahun ini. “Kami menargetkan terus meningkatkan laba dan menyesuaikan laju pertumbuhan kredit sesuai industri sebesar 15%–17%,” kata Tigor, Jumat (15/8/2014).
Agar target tercapai, Citibank berupaya meningkatkan pelayanan dan memprioritaskan produk dan layanan perbankan yang inovatif.
Di semester I 2014, jumlah kredit yang disalurkan Citibank naik 19% dari periode sama tahun 2013 menjadi
Rp 38,3 triliun. Adapun, laba Citibank tumbuh 40% dari periode yang sama tahun sebelumnya jadi Rp 1,35 triliun.
“Kinerja kami menunjukkan kenaikan yang positif karena faktor internal dan eksternal,” kata Tigor. Salah satu faktor eksternal yang menopang pertumbuhan kinerja Citibank adalah belanja pemilu legislatif dan pemilu presiden.
Sementara itu, Rian Kaslan, Executive Vice President sekaligus Head of Wealth Management and Business Strategy Commonwealth Bank Indonesia (Commonwealth) mengatakan, tahun ini, pihaknya menargetkan kredit bisa tumbuh di atas rata-rata industri. Salah satu caranya adalah dengan menggeber pertumbuhan kredit di segmen small, medium, enterprise (SME).
“Ini menjadi strategi bisnis Commonwealth Bank untuk untuk memenuhi persyaratan BI mengenai pinjaman UKM dari total komposisi kredit," kata Rian. Selain itu, lanjut Rian, fee based income juga menopang pencapaian target laba bersih tahun ini.
Sekedar mengingatkan, laba bersih Commonwealth Bank Indonesia akhir Juni lalu tercatat Rp 88,82 miliar. Laba ini turun 10,23% dibanding laba bersih per Juni 2013 yang senilai Rp 98,95 miliar.
Pada periode yang sama, jumlah kredit yang disalurkan Commonwealth Bank mencapai Rp 14,41 triliun. Jumlah ini tumbuh 25,19% dari semester I 2013 yang tercatat sebesar Rp 11,51 triliun. Soal target akhir tahun ini, “Kami masih melakukan diskusi internal,” imbuh Rian. (Adhitya Himawan)